Lihat ke Halaman Asli

Geraldo Horios

没有人 v ホセ

Mengapa Orang Kaya Suka Beli Klub Sepak Bola?

Diperbarui: 4 Oktober 2022   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: goal.com

Ramai kericuhan terkait arema yang menewaskan hingga ratusan orang, membawa penulis berpikir "mengapa orang kaya membeli klub sepak bola? Sekedar hobi atau investasi"?

Sepak bola menjadi olahraga yang populer di dunia. Sepakbola merupakan olahraga yang dapat menyatukan orang dan sekaligus memberikan ketegangan dan kegembiraan bagi pemainnya. Ketegangan dan kegembiraan ini juga berlaku bagi investornya. 

Pepatah lama mengatakan, "cara tercepat menjadi jutawan adalah dengan menjadi miliarder dan berinvestasi pada klub sepak bola". Meskipun demikian, selalu ada yang berinvestasi di klub sepak bola termasuk orang Indonesia.

Investor Klub Sepak Bola di Indonesia

sumber: indosport

Klub Sepak Bola Luar Negeri

Orang Indonesia juga ada yang berinvestasi di klub sepak bola luar negeri. Salah satunya adalah Erick Thohir. Ia pernah membeli 70% saham Inter Milan sebesar 480 juta dolar AS pada 2013. Selain itu, grup Bakrie juga membeli saham klub sepak bola Australia, Brisbane Roar pada tahun 2011. 

September 2022, Erick Thohir bersama Anindya Bakrie membeli 51% saham klub sepak bola Inggris, Oxford United. Selain dari Indonesia, masih ada pemegang saham minoritas dari Thailand dan Vietnam. 

Klub Sepak Bola Dalam Negeri

Membeli klub sepak bola sempat menjadi tren di kalangan publik figur Indonesia. Mei 2021, Raffi Ahmad bersama pengusaha Rudy Salim membeli Cilegon United FC dengan nilai lebih dari Rp300 miliar. Kemudian namanya berubah menjadi Rans Cilegon FC. 

Pada Juni 2021, Atta Halilintar bersama Putra Siregar mengakuisisi saham PSG Pati dan merubah namanya menjadi AHHA PS Pati FC. Anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep juga membeli 40% saham Persis Silo.

Mengapa membeli klub sepak bola?

Setidaknya ada dua alasan mengapa miliarder membeli saham klub sepak bola. Pertama, membeli untuk mendukung klub sepak bola yang diidolakan. Investor membeli agar klub sepak bola berjalan sesuai keinginannya. Hal ini terjadi pada pengusaha Tony Bloom saat membeli Brighton & Hove Albion.

Kedua, membeli untuk menghasilkan uang. Mike Ashley membeli Newcastle 134 million pounds tahun 2007 dan menjualnya 305 million pounds. Kedua alasan tersebut sebenarnya alasan umum, nyatanya membeli klub sepak bola memberi pengaruh yang lebih.

Prestise memiliki klub

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline