Lihat ke Halaman Asli

Geraldo Horios

没有人 v ホセ

Munculnya Kasus Hepatitis Akut dan Peran Bio Farma sebagai Holding BUMN Farmasi

Diperbarui: 4 Mei 2022   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bio Farma logo dari Bumn.go.id

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia, serta belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.  

Mengutip bisnis, Baru-baru ini terdapat kasus 3 anak meninggal dan Kemenkes pun mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology). 

Kemenkes meminta pihak-pihak tersebut memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit hepatitis akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). 

Mengingat kasus wabah ini muncul meskipun corona belum sepenuhnya pulih, kemana masyarakat dapat bersandar selain ke Pemerintah? PT Bio Farma selaku badan usaha milik negara (BUMN) Holding Farmasi memiliki peran terkait penanganan penyakit di Indonesia.

PT Bio Farma (Persero) merupakan perusahaan farmasi yang fokus dalam bioteknologi melalui riset ataupun kerjasama dengan pihak external. Salah satu produk bioteknologi yaitu vaksin karena dihasilkan dari rekayasa genetik atau sel. 

Sejak tahun 2011 Bio Farma menjadi inisiator pembentukan Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) yang bertujuan untuk kemandirian vaksin menuju Dekade Vaksin 2011-2020.  Bio Farma memiliki peran yang sangat besar dan krusial dalam pengembangan vaksin dan serum dengan harga yang terjangkau di Indonesia. 

Perseroan telah memili 29 produk yang beredar termasuk yang terkenal adalah vaksin hepatitis b, BCG, DTP, TT, DT, Td, DTP-HB-Hib, campak, serum anti bisa ular, dan lainnya. Masih ingatkah kalian terkait Vaksin Merah Putih? Vaksin Merah Putih juga merupakan hasil kerja sama Bio Farma dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Bio Farma yang sudah berdiri selama lebih dari 130 tahun dan telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa di Indonesia dan dunia melalui WHO dan UNICEF, memiliki pengalaman dan relasi yang cukup kuat dibidang ini. Terlepas seberbahaya apakah kasus hepatitis kedepannya, Kemenkes akan bekerjasama dengan Bio Farma serta semua pihak eksternal untuk mencegah penyebaran hepatitis.  

Mengingat sumberdaya Bio Farma dibidang biologi dan farmasi, bantuan pemerintah, partnership yang erat, dan penyakit hepatitis yang sudah ada sebelumnya, seharusnya pencegahan kasus ini dapat diatasi lebih cepat dibandingkan dengan Virus Corona. Masyarakat hanya perlu menjaga kesehatan, makan makanan bergizi, berdoa dan menunggu berita baik. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline