Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Mengatasi Distraksi Ponsel agar Lebih Fokus

Diperbarui: 4 November 2021   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi terdistraksi karena ponsel, sumber: Getty Images via Kompas

Tidaklah menjadi rahasia, pada zaman serba digital sekarang, sebagian besar masyarakat beraktivitas menggunakan ponsel. Penggunaan internet mengekor di belakang.

Semua kebutuhan manusia seperti ada dalam ponsel dan internet. Tiap-tiap penyedia kebutuhan juga terus menyediakan dengan berbagai inovasi memikat.

Dari laporan layanan manajemen konten Hootsuite (Kompas, 23/02/2021), pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa (meningkat 15,5% atau 27 juta jiwa dibanding Januari 2020). Jumlah ini setara dengan 73,7% dari total penduduk Indonesia (tertulis di berita: 274,9 juta jiwa).

Saya satu di antaranya (barangkali Anda juga). Dalam 24 jam sehari, saya tidak bisa tidak menyentuh ponsel. Boleh jadi ponsel adalah benda dengan sidik jari terbanyak saya. Untuk laptop, masih bisa dikondisikan. Tetapi, ponsel seakan sudah jadi barang wajib (setidaknya guna bekerja). Begitu pun pengeluaran rutin untuk biaya internetnya.

Sebagai pemilik pribadi, kita diberi keleluasaan sebebas-bebasnya dalam menggunakan. Di mana saja dan kapan saja. Untuk keperluan apa saja.

Namun, pernahkah kita sadari, sebagian waktu jadi terbuang untuk hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dilihat? Kita hanya duduk saja menikmati hiburan ponsel. Enak sih, terlalu enak bahkan.

Ini tidak terlalu masalah jika hal wajib telah dilakukan. Tetapi, semisal karena hal tersebut, pekerjaan terganggu, interaksi yang benar-benar sosial tidak terlaksanakan, kita kurang beraktivitas fisik, dan hal-hal lebih perlu lain terbengkalai, barangkali ini perlu disadari untuk dievaluasi.

Menyadari waktu banyak terbuang untuk hal-hal tidak perlu

Orang-orang yang bekerja di industri kreatif menggunakan ponsel, gawai lain, lengkap dengan internet untuk mencari penghasilan. Mereka menyediakan konten sebaik dan semenarik mungkin.

Sekarang timbul banyak pekerjaan yang sebelumnya belum pernah ada. Kreativitas berkembang luar biasa dan selalu saja seperti ada penikmatnya. Kita-kita ini, penikmat unggahan mereka di media sosial.

Pada sisi lain, disadari atau tidak, segala unggahan tidak semua bermanfaat -- bisa pula Anda nilai tetap bermanfaat tergantung sudut pandang.

Pernahkah kita hitung-hitung, berapa banyak waktu terkuras untuk menikmati itu? Apakah kita benar-benar perlu menikmatinya?

Menyadari bahwa rasa ingin tahu mudah sekali dikendalikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline