Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Belajar dari Keisengan Sunardi dalam Membangun Candi Buatan

Diperbarui: 22 Oktober 2021   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ada candi-candian di kawasan yang disebut warga sebagai Gunung Dayakan, bagian dari Pedukuhan Kaliwiru, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang penambang iseng membangun belasan candi itu dari sisa batu yang ditambang. Kini, lokasi dilirik jadi objek wisata masa depan. (KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Pagi ini saya dikejutkan setelah membaca sebuah berita di kanal Kompas. Berita yang menjadi Artikel Utama -- memang sangat layak itu, datang dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Secara garis besar, ditemukan candi buatan yang selesai dibangun oleh seseorang bernama Sunardi. Beliau berumur 50 tahun, berprofesi sebagai penambang batu (kini) dari semula penambang pasir.

Beliau mencari bongkahan batu berukuran besar di tepi Sungai Progo, lantas dijual sebagai batu fondasi untuk sumber penghasilan. Sebetulnya, tidak ada yang aneh dengan pekerjaan Beliau yang tentu sama dengan penambang-penambang batu lain.

Sekiranya ada alat untuk menambang. Peluh bercucuran karena menghancurkan dan mengangkat batu. Barangkali ada pula tempat entah apa, sebagai penampungan batu hasil tambang.

Tetapi, yang unik, Beliau tidak sekadar menambang. Pecahan batu-batu kecil dan pipih disisihkan -- lantaran tidak cukup nilai jualnya, lantas Beliau tumpuk menjadi seperti sebuah candi.

Tentunya, ini butuh tenaga lebih. Alih-alih waktu menyusunnya bisa digunakan untuk istirahat, Beliau memanfaatkan guna menyusun candi buatan.

Belajar tiga hal

Saya membayangkan tidak mudah menyusun candi itu. Meskipun diberitakan bahwa itu sebuah keisengan, tetap saja, aktivitas tambahan Beliau patut diapresiasi.

Tidak banyak yang berpikir dan berbuat seperti Beliau. Kalau kebutuhan pribadi sudah terpenuhi, sudahlah cukup. Tidak ada lagi yang perlu dikerjakan. Tetapi, Beliau lain.

Perhatian lebih terhadap lingkungan

"Ia merasa perlu mengelola lingkungan bekas tambang itu agar terkesan tidak membosankan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline