Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Etika Memberi Nomor Ponsel untuk Agen Pinjol

Diperbarui: 26 Agustus 2021   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi panggilan spam, nomor yang tidak diketahui. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Pernahkah Anda merasa terganggu, suatu ketika diusik oleh nomor tidak dikenal, dikirim pesan bahkan dihubungi terkait pinjaman online (pinjol)? 

Anda tidak sedang diberi informasi berapa saldo utang Anda. Anda pun tidak sedang diminta melunasinya.

Anda hanya diminta bantuan untuk menghubungi rekan Anda yang telah memberikan nomor Anda ke agen pinjol. Ya, rekan itulah yang berutang. Anda direpotkan karena nomor Anda digunakan untuk melengkapi biodatanya. Saya kira, untuk mengisi nomor yang bisa dihubungi selain nomor rekan itu. 

Dalam pembuatan asuransi biasa terjadi. Nomor ponsel salah satu anggota keluarga pasti diminta untuk dilengkapi, selain nomor yang bersangkutan. Dalam kasus gangguan pinjol yang saya alami, demikian adanya.

Saya jengkel ketika dikirim pesan kurang lebih menyatakan teman saya telah menarik pinjol sebesar 1 juta Rupiah. Tolong segera hubungi dan suruh lunasi. 

Waktu ditelepon pun begitu. Suara tidak dikenal, nomor tidak tahu, kebetulan saya angkat. Pengantar bicaranya, ia memastikan bahwa nomor itu atas nama saya. Lalu, ia menanyakan apakah saya kenal dengan yang bersangkutan (yang meminjam). Terakhir, tolong sampaikan padanya untuk cepat bayar. Ia telah menunggak terlalu lama.

Saya duga, saya sampai diganggu oleh agen pinjol karena yang bersangkutan tidak bisa dihubungi. Ya, pasti sebab belum mampu bayar. Entah ponsel tidak diangkat atau dimatikan.

Gangguan itu saya alami lebih dari sekali. Dua tiga kali pernah. Saking kesal, saya cari teman satu komunitas itu. Saya interogasilah dia. Saya kenal baik dia anaknya sedikit nakal. Sering menyusahkan orangtua. Terlebih belum punya pekerjaan. Tidak heran jika meminjam pinjol sembarangan. 

Yang saya tidak suka, mengapa harus nomor saya yang diterakan? 

Saya memang baik padanya. Saya pun pernah bantu memberi pinjaman, tetapi tidak dikembalikan. Apa mungkin karena saya terlalu baik jadi dianggap tidak masalah asal comot saja? Sebagai pelajaran bagi saya dan didikan untuknya, saya tidak akan meminjamkan lagi sampai uang itu kembali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline