Aku bertanya kepada satu detik di depanku, tentang siapakah aku dan buat apa aku ada.
Detik pergi meninggalkanku. Ia berlari menuju menit. Menit pun berkejaran menggapai jam.
Tidak ada jawaban kudapat selain perubahan dan ketakterdugaan.
Aku memalingkan pandang dan berbisik pada hari di sampingku. Ia mendengar pertanyaanku, tetapi sama seperti detik, ia lewat begitu saja mencari bulan. Bulan pun melangkah cepat menyambut tahun. Terdengar sedikit jawab meskipun samar. Ada kehidupan atau kematian.
Akhirnya, aku menunduk dan mengetuk kalbu, kali-kali ia ikut mendengar pertanyaanku. Hening. Begitu sepi. Jarum jatuh terdengar lantang. Ada misteri dan banyak tebakan.
...
Jakarta,
6 Agustus 2021
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H