Waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Beberapa orang mematikan komputer. Satu dua berdiri dari kursi. "Ayo, kita keluar sebentar," seru seorang pimpinan dari dalam ruangannya.
Beberapa orang terlihat tersenyum. Mereka tidak menyangka, apakah bos sedang ulang tahun sehingga mengajak makan bersama? Dalam hitungan detik, mereka sampai di sebuah restoran.
Pada sistem pekerjaan yang berbentuk pengabdian diri pada orang, hubungan antara bos dan bawahan pasti terjadi. Jika ingin menghindar, kita bisa menjadi bos bagi diri sendiri lewat wirausaha pribadi.
Komunikasi antara keduanya selalu berlangsung setiap hari dan jam kerja. Pernah terjadi hubungan baik. Pernah pula ada tegangan mencekam. Wajar, karena keduanya manusia. Punya pikiran dan hati. Bisa cocok, bisa pula tidak cocok.
Tentu, semua ingin dikondisikan selamanya baik. Semata-mata agar pekerjaan terselesaikan. Peran bawahan dan bos masing-masing ada. Boleh jadi, berikut kriteria bos yang sekiranya baik dan bijak dalam berhubungan dengan bawahan.
Menyerahkan tanggung jawab ke bawahan
Bos yang baik adalah yang menyerahkan tanggung jawab ke bawahan yang dinilainya mumpuni bekerja. Segala hal berkaitan pekerjaan dipercayakan, dengan tentu memberi arahan terlebih dahulu.
Bawahan akan suka jika dipercaya. Ada sebuah nilai dalam dirinya dipandang lebih oleh bos. Ini mendukung percepatan penyelesaian pekerjaan. Sebagai bentuk ucapan terima kasih pula atas sebuah kepercayaan.
Tidak mencampuri kehidupan pribadi lebih dalam
Situasi kantor berbeda dengan kehidupan pribadi. Jam kantor adalah saat di mana keperluan pribadi tentang keluarga sebisa mungkin tidak dilakukan. Kita telah dibayar untuk bekerja.