Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Harpitnas dan Kebiasaan Sebagian Kita Menjalaninya

Diperbarui: 31 Mei 2021   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bekerja saat harpitnas. (sumber: Thinkstockphotos via kompas.com)

Menjelang akhir tahun, seorang lelaki bersiap-siap mengatur agenda. Tepat setelah informasi hari merah tahun depan diberitakan di media, ia segera mengunduhnya dan melihat satu demi satu.

Ia membuka situs pemesanan tiket. Ia mencari objek wisata yang menarik. Ia pilih dan sesuaikan semua itu dengan hari merah yang berdekatan. Ia senang, harpitnas tahun depan tidak begitu banyak.

Harpitnas merupakan istilah ringan dan lucu-lucuan -- tidak ada resminya -- yang berlaku di kalangan pekerja. Tidak diatur siapa-siapa, tersimpulkan sendiri dari hasil pengamatan hari-hari libur. 

Kepanjangannya, hari terjepit nasional. Ini merupakan hari kerja yang ada di antara dua hari libur. Alias diapit.

Dialami oleh sebagian besar pekerja. Mengapa? Karena tidak semua memperoleh hari libur pada Sabtu dan Minggu. Masih ada yang enam hari bekerja. Hari Sabtu masuk.

Nonstop seminggu pun ada -- biasanya shift-shiftan, setengah hari bekerjaUntuk pekerja jenis ini, ia diperbolehkan bebas mengambil sembarang hari libur satu dua hari dalam sebulan. Diatur oleh kebijakan internal perusahaan.

Macam-macam harpitnas

Berapa catatan jumlah harpitnas Anda tahun ini? Harpitnas dapat terjadi di hari Jumat, di mana Kamis sebelumnya dan Sabtu setelahnya libur. Atau, hari Senin, di mana Minggu sebelumnya dan Selasa setelahnya libur.

Untuk contoh kedua, besok Senin, 31 Mei 2021 adalah salah satunya. Selasa, 1 Juni adalah libur, memperingati hari lahir Pancasila. Tidak menutup kemungkinan, meskipun jarang, harpitnas terjadi juga di antara kedua tanggal merah (hari libur nasional).

Ilustrasi tanggal 19 sebagai Harpitnas, sumber: Bangka Pos/ Teddy Malaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline