Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Cerpen: Valentine yang Malang

Diperbarui: 19 Desember 2020   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:wallpaperbetter.com

"Buat apa merayakan Valentine? Bukankah cinta memang dan harus dihidupi setiap hari? 14 Februari hanyalah satu di antara 365 hari yang terus kita lewati"

Besok Minggu hari Valentine. Seorang wanita di atas meja pada sebuah ruangan kantor sedang sibuk menulis agenda di antara tumpukan pekerjaan. Wanita itu menulis beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan ketika Valentine tiba.

Pengalamannya menunjukkan, Valentine adalah hari bahagia. Beberapa Valentine dari tahun ke tahun dilewati, dan takada satu pun yang mengecewakan. Valentine selalu berhasil membuat kisah cinta mencapai klimaks. Dopamin dan endorfin bergelimang di sana.

Dulu, setiap Valentine, wanita itu setidaknya mendapatkan cokelat dari pacar-pacarnya. Kemudian, makan bersama di kafe yang bebas dia tunjuk. Lanjut karaoke di tempat karaoke kesayangan. Hingga, beberapa kali pernah menghabiskan malam berdua di hotel langganan.

Tahun ini, bersama pacar barunya, wanita itu ingin mengulangi itu semua. Mereka baru jadian sebulan lalu. Dikenalkan oleh sahabatnya, pada acara pendidikan dan pelatihan lintas kantor.

Wanita itu sebetulnya tidak tertarik dengan wajah lelaki barunya. Alasan satu-satunya yang membuat dia jatuh cinta adalah kecakapan pacarnya dalam presentasi pekerjaan.

Wanita itu tidak pandai bicara di depan umum. Dia terlalu takut dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul seusai dia bicara. Bayangan-bayangan menjatuhkan dan merusak argumennya berkelebatan terus di pikirannya. Pertama kali dia presentasi, temannya menemukan rok dan lantai di bawah tempat dia berdiri, basah. Dia terkencing-kencing.

Sampai sekarang, sudah lima tahun bekerja, wanita itu tetap tidak berani bila harus tampil di depan banyak orang. Dia memilih memperdalam perannya di belakang layar.

Sejak saat itu, dia beranggapan bahwa orang yang bisa presentasi, menyajikan paparan dengan percaya diri, bahkan diselingi candaan yang menarik, sangat hebat. Keren di matanya. Itu yang ditemukan pada lelaki barunya.

Besok pukul delapan, rencana jalan-jalan ke tepi pantai Valore. Memandangi indahnya pantai pasir putih sembari berdua menikmati cokelat hitam di tengah angin sepoi-sepoi. Setelah itu, minum es kelapa muda dan beberapa potong pisang goreng hangat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline