Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Cerpen: Pahlawan Sunyi

Diperbarui: 8 November 2020   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:Steemit

Dari kesemua penghuni alam, aku berani bilang, aku yang paling tidak pernah mengeluh. Derita dalam suara, hanya digaungkan oleh kawanku, binatang dan manusia. Setiap hari, selalu kudengar mereka berteriak dan mengaduh.

Mereka bergelut dengan masalah. Yang diciptakan sendiri dari ego pribadi. Terkadang, masalah kecil jadi besar, yang besar tidak terselesaikan. Terlalu rumit hingga peluh yang dikeluarkan.

"Apakah aku terganggu?" Tidak sama sekali. Bukan berarti aku tidak peduli. Begini-begini, kendati diam, aku sayang mereka. Mungkin memang takdir Pencipta, seperti ini peranku di dunia. Menderita melalui cinta. 

Ketika aku melihat banyaknya karbon bertebaran di udara, aku tak tega bila kawanku kebanyakan menghirupnya. Kuserap mereka dan kuganti dengan yang terbaik. Oksigen.

Selain itu, aku juga berusaha menghadirkan keteduhan dan keindahan di sekitar mereka. Mereka kulindungi dari panas matahari dan basahnya hujan, dengan batang pohonku yang tinggi besar. 

Dedaunan yang hijau, bunga berwarna-warni, buah yang lezat, juga mereka nikmati. "Menyegarkan mata" Bisik salah satu dari mereka.

Sayangnya, di tengah perjuanganku, hanya sedikit dari mereka yang memedulikanku. Perhatian mereka sudah habis dimakan masalah. Namun, aku tetap berpikir baik, suatu saat mereka akan sempat. 

Makin ke sini, kulihat takada perubahan. Semakin sedikit kawanku yang ada buatku. Bahkan, mereka membuang dan menyelesaikan hidupku, untuk kebutuhan perut mereka. Satu per satu kulihat sesamaku menghilang. 

Apakah dengan begini, aku berubah jahat? Tidak sama sekali. Aku tetap berpikir baik. Aku hanya berusaha menjalani peranku dari Pencipta. 

Dalam sunyi aku bekerja, dalam senyap aku berguna. Sekalipun menderita, aku tetap cinta. 

... 

Jakarta

8 November 2020

Sang Babu Rakyat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline