Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Menolak Lupa, Menulis Caranya

Diperbarui: 20 Agustus 2020   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lupa akan Sesuatu, Sumber:https://www.suara.com/ 

Inilah tulisan ketiga seputar dunia tulis menulis, selain 10 Maslahat Menulis yang Membuatku Terperangah dan Autodidak Menyunting dari Menulis.

...

Dalam sehari, kita bisa mengerjakan banyak sekali aktivitas bila tidak malas. Mulai membuka mata ketika bangun tidur sampai menutup mata mengakhiri hari, kegiatan demi kegiatan dilalui. Apakah itu menguras daya pikir atau kekuatan otot, dikerjakan sendirian atau bersama, semua ada.  

Lagu anak dulu pernah berkata, Bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi.... Itu tak berlaku bagiku, hehe. Bangun tidur langsung mantengin hape, mana ada mandi, wkakakak...Nah, habis hapean, baru merapikan tempat tidur.

Setelah rapi, kaki beranjak ke kamar mandi, membilas badan hingga bersih. Kemudian mengenakan pakaian kerja, berangkat ke kantor, bekerja dan bercengkerama dengan rekan kerja, pulang, dan istirahat tidur. Itulah kurang lebih kebiasaan yang terulang di hari kerja.

Ketika mendapatkan kesempatan bekerja di luar kantor, berkunjung ke salah satu daerah misalnya, menulis adalah salah satu cara rekam terbaik akan pengalaman yang didapat. 

Bagaimana persiapan berkunjung, pengalaman menggunakan transportasi ke daerah, pemandangan baru yang dilihat, hasil perjalanan dinas, dan lain-lain, semua bisa terlaporkan dengan saksama melalui tulisan.

Bagi yang suka berwisata, pengalaman demi pengalaman merasakan indahnya tempat wisata, apalagi sensasi pertama kali dalam berkunjung ke objek tersebut, dapat direkam dan digambarkan secara apik melalui tulisan. Untuk ini, banyak aku temukan Kompasianer yang menuliskannya.

Contoh saja, waktu itu ketika sempat berkunjung ke daerah paling barat Indonesia, Aceh. Daerah yang terkenal dengan kuliner Mie Acehnya ini, ditempuh dari Jakarta menggunakan transportasi pesawat udara dengan waktu kurang lebih hampir 3 jam.

Berfoto di Depan Situs Tsunami PLTD Apung, Kota Banda Aceh 27 April 2017, Sumber: Dokpri

Dari paling barat, kemudian dilanjut ke daerah paling timur di pulau Papua. Waktu itu, tertanggal 2 Mei 2018, aku berkesempatan untuk menginjakkan kaki di daerah yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini, Kabupaten Merauke. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline