Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

5 Tips Menjadi Pelawak yang Cepat dan Tetap Tenar

Diperbarui: 15 Juli 2020   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Komedian Lintas Generasi, Sumber:https://www.instagram.com/onecak_id 

Menonton acara lawak adalah sebuah kewajiban dalam kehidupan penulis. Setelah melewati kelelahan dan kepenatan dalam bekerja, menikmati komedi adalah obat yang ampuh membuat diri ini kembali santai. Harus seimbang memang, serius dengan santai, agar tidak cepat stres nantinya.

Dalam setiap acara komedi yang penulis nikmati, tampil komedian-komedian saat ini yang telah kita kenal, seperti Nunung, Andre Taulany, Sule, dan lainnya. Kalau lebih jadul lagi, dulu ada acara Srimulat dengan Tarzan dan Alm. Asmuni, ada Ketoprak Humor dengan Alm. Timbul dan Alm. Nurbuat, dan ada legenda Warkop DKI dengan Alm. Dono, Alm. Kasino, dan Indro. 

Tentunya, masih banyak komedian seperti gambar muka tulisan ini yang belum penulis sebut di sini. Kemungkinan besar para pembaca yang menyukai komedi bisa menyebut nama mereka satu per satu, hehe.

Lebih lagi, pernah kita lihat pula ada audisi komedian, untuk mencari bakat-bakat komedi yang tersembunyi di antara masyarakat, sehingga bisa lebih mewarnai dunia lawak di negara ini.

Nah, dari hasil pengamatan penulis akan beberapa komedian, sepertinya penulis bisa menyimpulkan setidaknya ada lima rahasia yang bisa membuat mereka, para komedian, cepat dan tetap tenar di dunia hiburan ini. Dan rahasia ini sekaligus dapat menjadi tips bagi para pembaca yang tertarik berkecimpung di dunia komedi. Berikut analisisnya:   

Menertawakan diri sendiri;

Tertawalah, Sumber:https://www.hipwee.com/ 

Modal utama dan terutama dari seorang komedian tetap berkiprah di dunia hiburan adalah sikap rela membuat dirinya menjadi bahan tertawaan. Dalam setiap acara komedi yang di dalamnya tampil beberapa komedian, pasti ada pihak yang menertawakan dan ditertawakan. 

Semua polanya sama, ada yang memberi umpan dan ada yang menangkap umpan. Dalam kerja sama antar komedian inilah, pihak yang ditertawakan wajib ikhlas, agar suasana humor benar-benar dapat terbangun, dan kemudian tersalur tertawanya ke para penonton. 

Dan sepertinya mereka memang berkomitmen, bahwa dari awal, semua candaan, gurauan, dan ejekan yang dilontarkan dalam acara, hanya sebatas cara mereka mencari pundi-pundi, bukan ada maksud untuk benar-benar menertawakan keadaan seseorang.

Tampil selucu mungkin;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline