Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Bukan Aku yang Salah, Kamu Kali!

Diperbarui: 8 Juli 2020   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuding Kesalahan Orang, Sumber:https://www.nu.or.id

Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk menyinggung orang lain atau merupakan curahan hati penulis, melainkan sekedar berbagi pengalaman akan peristiwa yang dilalui dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam menyimpulkan pun, tidak berdasarkan modal kecurigaan, tetapi hanya mengandalkan daya ingat dalam setiap perkataan yang pernah didengar dan diucapkan, termasuk pula oleh penulis.

...

Pernahkan sobat pembaca menyimak film kartun yang bercerita seputar seorang anak kecil yang memainkan peran sebagai detektif, dimana tugasnya mengungkapkan kasus-kasus kejahatan yang terjadi? Sebetulnya bukan anak kecil sih, melainkan seorang dewasa yang telah diracuni obat sehingga tubuhnya mengecil. Detektif Conan.

Dalam mengungkap kasus, si anak menyelidiki sebab musabab kasus terjadi, dengan bukti-bukti yang terkumpulkan, termasuk salah satunya alibi dari orang-orang di sekitar kasus. 

Iya, alibi yang menurut KBBI adalah bukti bahwa seseorang ada di tempat lain ketika peristiwa pidana terjadi. Dengan kata lain, tidak berada di tempat kejadian perkara. 

Alibi (kondisi dan aktivitas) pun dibangun dengan sedemikian rupa, sehingga dia terbebas dari kecurigaan, seolah-olah bukan dialah pelakunya. Di akhir film, terbuktikan bahwa dalam setiap alibi, ada yang benar, ada juga yang bohong. Iya, sang detektif selain berhasil mengungkapkan pelaku atas tindak kejahatan, juga sekaligus membuktikan kebenaran dan kebohongan dari setiap perkataan alibi. 

Dalam kehidupan sehari-hari, jujur, kita (penulis dan pembaca) pernah menggunakan alibi sebagai sebuah alasan pembenaran untuk sebuah kesalahan, atau membuat kesalahan menjadi bisa ditolerir. 

Kesalahan akan tidak melakukan kewajiban atau tidak mengerjakan sesuatu yang telah dijanjikan untuk diperbuat. Siapa yang ingin dituduhkan telah berbuat salah? Tidak ada yang ingin. 

Memang kenyataannya, tidak ada yang ingin disalahkan, semua merasa paling benar. Bahkan ini menjadi renungan almarhum Didi Kempot, yang dituliskan dalam lagunya yang berjudul Tatu, dengan lirik, "Opo aku salah, yen aku crito, opo anane?" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline