Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Perluasan Kebutuhan Primer Masyarakat Perkotaan

Diperbarui: 29 Juni 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rendang, Salah Satu Jenis Pangan, Sumber:1.bp.blogspot.com

Dahulu, ketika menempuh pendidikan di tingkatan Sekolah Dasar, kita pasti pernah menerima pelajaran tentang jenis-jenis kebutuhan manusia. Mulai dari yang primer, sekunder, maupun tersier, setidaknya minimal satu kali pernah melekat dengan baik di ingatan kita. 

Primer yang berbicara tentang kebutuhan wajib yang harus dipenuhi, karena kalau tidak, manusia tidak bisa melanjutkan kehidupannya. Sekunder, yang merupakan kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer terpenuhi, yang tidak ada pun tidak terlalu masalah bagi keberlangsungan kehidupan. Dan yang ketiga, tersier, yang tidak terlalu diperlukan oleh manusia, karena selain harganya mahal dan mewah, ini kebanyakan hanya diperlukan ketika manusia sedang ingin menunjukkan eksistensi dirinya di depan sesamanya. 

Di sini, penulis tidak akan membahas kedua yang terakhir, melainkan akan mengupas yang pertama saja. Si primer. Sudah diketahui bersama, kebutuhan primer memiliki tiga unsur, yaitu sandang, pangan, dan papan.

Sandang erat kaitannya dengan segala kain yang melekat di tubuh manusia, pangan berbicara tentang segala yang dimakan oleh manusia agar manusia beroleh energi untuk beraktivitas, sementara papan menggambarkan segala bentuk hunian yang bisa didiami oleh manusia.

Khusus masyarakat di daerah perkotaan, secara tidak sadar, kebutuhan primer telah mengalami perluasan unsur, dari yang tadinya secara ideal hanya tercatat tiga seperti di atas, sekarang menjadi tujuh buah. Inilah keempatnya:

  • Listrik

Listrik, Sumber:https://backgroundcheckall.com

Hampir semua perabotan rumah tangga memerlukan daya listrik sebagai sumber tenaga dalam mengoperasikannya. Mulai dari penerangan di rumah, pengisian baterai telepon seluler, penyalaan televisi untuk ditonton, penggunaan mesin cuci, dan lainnya. 

Sementara di perkantoran, penggunaan listrik terlihat pada penyalaan mesin presensi kantor, alat kerja di kantor (komputer, mesin fotokopi, scanner, penghancur kertas, dan lainnya), pendingin ruangan, dan masih banyak lagi. Iya, tanpa listrik semuanya tidak bisa digunakan.   

Ketika listrik mati, stress pun mulai menyerang manusia. Dari level stress kecil sampai yang besar, semua pernah dirasakan. Stress kecil timbul ketika listrik mati di saat manusia beristirahat di malam hari, tidur tepatnya. 

Saat itu, sudah tidak ada lagi yang dikerjakan oleh manusia, sehingga tingkat santainya tinggi. TIdak ada tekanan dan rileks. Jadi ketika mati listrik, hanya akan berpengaruh kecil dan dianggap sebagai gangguan yang tidak signifikan. Paling hanya keluar keluhan, "Panas ya", karena pendingin ruangan otomatis juga ikutan mati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline