Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Sebuah Perspektif tentang Kekayaan

Diperbarui: 28 Juni 2020   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kekayaan, Sumber: https://www.kabarmakkah.com

Kaya. Siapa yang tidak ingin menjadi kaya? Kurasa tidak ada. Hampir bisa dipastikan ketika sebuah survey diedarkan ke semua kalangan, tentang siapa yang ingin menjadi kaya, jawaban yang ditemukan mayoritas mendekati 100% responden, berkata “saya”. Ya, sepertinya jumlah orang yang bercita-cita menjadi orang miskin adalah nihil.

Kaya. Banyak yang telah menjadi kaya di dunia ini. Sebut saja Jeff Bezos, Bill Gates, Warren Buffett, Mark Zuckerberg, dan lain-lain yang pembaca bisa menginventarisir sendiri nama-nama mereka. 

Mereka adalah golongan yang pandai mengelola sumber daya keuangan mereka, dan pastinya, segala kekayaannya diperoleh dari segala jerih lelah mereka. Hal ini dikecualikan dengan orang yang sudah terlanjur kaya semenjak keluar dari rahim. Ya, memang ada orang yang memiliki keberuntungan seperti itu.

Orang kaya sudah terbukti menjadi kiblat banyak orang dalam menjalani kehidupannya. Banyak yang menggemari kiat sukses para orang kaya, banyak yang menjadi pengikutnya, dan banyak juga yang meniru cara kehidupannya. 

Ya, memang mayoritas kalimat inspirasi yang tersebar di jagat raya ini dilontarkan oleh para orang kaya yang telah tersebut di atas. Mereka tidak asal kecap, tapi mereka meramu inspirasi tersebut dari pengalaman hidup yang telah mereka lalui dalam upaya mereka meraih kekayaannya.

Dengan menjadi kaya, tidak dapat dipungkiri secara otomatis, atau beken-nya sekarang dibilang dengan istilah auto, sedikit banyak mampu mengangkat derajat keluarga di mata masyarakat. 

Pandangan orang menjadi beda ketika melihat seseorang yang memiliki rumah bagus, mobil bagus, harta tabungan yang banyak, dan kekayaan bernilai materi lainnya. 

Ada yang termotivasi dan berusaha belajar banyak dengan meniru jerih payah mereka serta memandang mereka sebagai orang terhormat, ada juga yang berakhir dengan cibiran miring “Ah, mungkin itu pesugihan”. Ya, memang kita tidak bisa mengatur cara pandang orang dalam menilai seseorang. Semua bebas berpendapat.

Fokus kepada judul yang ingin penulis bahas. Bagaimana pandangan sebenarnya tentang kekayaan itu sendiri? Penulis akan jabarkan dari dua sisi pandangan:

1.   Dari orang miskin yang telah menjadi kaya;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline