Persepsi konsisten mempengaruhi perilaku. Tapi persepsi tidak konsisten, bisa berubah lewat pengetahuan dan pengalaman baru. Sehingga dapat dikatakan, perilaku komunikasi konsisten disebabkan karena persepsi yang menurut berbagai literatur dibentuk oleh perilaku kognotif. Perilaku kognitif yang benar akan memberi motif komunikasi yang benar. Sehingga diluar kecakapan seseorang dalam mengemas pesan, motif komunikasi ini menberi arah tentang pesan dan bagaimana pesan itu disampaikan. Kesalahan dalam perilaku kognitif jelas berdampak pada perilaku seseoramg dalam berkomunikasi.
Langkah pertama dari terapi perilaku kognitif adalah tentu saja dengan mengenali karakter Distorsi Kognotif sebagai gejala prikologis. Dengan mudah gejala itni bisa dideteksi dari perilaku seseorang dalam berkomunikasi.
Pemikiran keliru dalam memandang diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya membuatnya kerap berfikir negatif, tidak fleksibel dan sulit introspeksi diri.
Mengenali Distorsi Kognitif ini jelas bermanfaat buat saya, jadi saya meringkasnya agar mudah jadi contekan. Saya bagikan di sini, mungkin bermanfaat bagi yang berminat... #SalamSehat
Sumber: pijarpsikologi.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H