Kulirik sekilas dari tempatku berdiri
Semburat uban terbaur rata di rambutmu
Garis garis keriput hiasi mata sayumu
Uban dan keriput
Kawan si malaikat maut
Namun tak jadi jaminan kau terlebih dahulu dijemput
Uban dan keriput
Hanya kawan si malikat maut
Kawan sebagai pengingat
Rambu rambu untukmu
Wahai manusia yang telah jalani banyak waktu
Aku pemuda hanya dapat mengira
Banyak waktu yang telah kau capai
Banyak pengalaman yang telah kau alami
Lebih dariku
Lebih dariku
Lebih dariku
Aku pun akan beranjak sepertimu
Semoga tak banyak sesal ku emban
Ketika aku mencapai usiamu
Wahai pak tua
Satu dalam diamku kali ini
Fakta usia tak menghalangi untuk berdiri
Dalam sesaknya bis sore ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H