[caption caption="www.teropongsenayan.com"][/caption]
Siapa pembaca di sini yang belum mengetahui JASMEV atau Kartika Djoemadi? Semenjak zaman pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu, muncul lah sosok Jokowi dan Ahok yang fenomenal dan memiliki fans masing-masing. Dua karakter berbeda, Jokowi terkenal dengan gayanya yang sederhana dan merakyat, Ahok dengan gayanya yang lugas dan apa adanya. Dua-duanya memiliki persamaan, yaitu: jujur, bersih, dan sungguh-sungguh mengabdi untuk rakyat. Pada Agustus 2012, lahirlah organisasi relawan bernama JASMEV, dengan akronim Jokowi-Ahok Social Media Volunteers. Pendiri JASMEV kala itu adalah Kartika Djoemadi, Sony Subrata, Alexander Ferry, dan Alexander Jerry.
Dengan menangnya Jokowi Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, membuat keberadaan JASMEV menjadi non aktif untuk waktu yang sementara, karena tugasnya mengantar Jokowi Ahok memenangkan Pilgub sudah selesai. Tapi pada tahun 2014 saat masa Pilpres akan tiba, PDIP melalui Ketua Umumnya Megawati Soekarno Putri, memberikan mandat pada Joko Widodo atau Jokowi, untuk menjadi Calon Presiden RI tahun 2014. Begitu Jokowi resmi menyatakan diri menjadi Calon Presiden RI 2014, JASMEV yang tadinya non aktif ini kembali lagi dalam dunia sosial media, dan menyatakan akan membantu Jokowi bersama puluhan ribu relawan JASMEV di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri, dalam memenangkan Jokowi di Pilpres 2014 ini. Pertarungan Pilpres kali ini yang tidak mengusung Ahok sebagai wakil Jokowi, membuat JASMEV mengubah akronimnya menjadi Jokowi Advanced Social Media Volunteers.
[caption caption="www.tribunnews.com"]
[/caption]
JASMEV yang dipimpin oleh Kartika Djoemadi ini menunjukkan taringnya, dan kerap membuat rame dunia sosial media Indonesia, hingga tidak berhenti mencetak Trending Topic setiap harinya saat masa kampanye tersebut. Kesuksesan Kartika Djoemadi dan JASMEV nya inilah yang sering menjadi sasaran para panasbung untuk membully dengan bahasa-bahasa yang kasar, bahkan fitnah-fitnah kejam. Rasa iri tersebut bertambah ketika akhirnya JASMEV kembali dengan sukses mengantarkan Jokowi memenangkan pertarungan Pilpres, dan menjadi Presiden RI. Nama Kartika Djoemadi pun semakin merebak, ditambah saat Kartika Djoemadi diangkat menjadi Komisaris Independen salah satu BUMN yaitu, Danareksa.
Publik mulai ramai membincangkannya pada awal bulan Desember setelah adanya konferensi pers, padahal Kartika Djoemadi diangkat menjadi Komisaris Danareksa sudah dari tanggal 27 Oktober 2015. Banyak gosip miring karena diangkatnya Kartika Djoemadi yang merupakan relawan Jokowi menjadi Komisaris BUMN. Banyak pula yang meremehkan dan meragukan kualitasnya sehingga bisa menjadi komisaris. Tapi semua keraguan tersebut dibantah oleh Sekretaris Menteri BUMN Imam Apriyanto Putro, dalam kesempatannya diwawancarai wartawan, dia mengatakan bahwa Kartika Djoemadi memenuhi semua syarat untuk menjadi Komisaris BUMN, dan berhasil unggul dibandingkan kandidat-kandidat calon komisaris lain. Ini menjawab bahwa terpilihnya Kartika Djoemadi menjadi Komisaris Danareksa bukan karena dia adalah seorang relawan Jokowi, tapi karena kualitas yang dimilikinya sendiri. Yah kita tunggu saja apa Kartika Djoemadi bersama komisaris danareksa lainnya berhasil menyelesaikan masalah-masalah yang membelit perusahan BUMN tersebut.
Sumber:
http://bisnisdanlingkungan.com/2015/12/10/kartika-djoemadi-diangkat-jadi-komisaris-danareksa/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartika_Djoemadi