Lihat ke Halaman Asli

Beranda News

Beranda News Indonesia

Antara Doa dengan Cahaya, Sama Tidak Ada Bedanya

Diperbarui: 8 Februari 2021   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Weri Kananta (Kholilullah Ibrahim)

Weri Kananta, 

[DO'A IBARAT CAHAYA YANG DIPANTULKAN KE KACA]
Jika Cahaya dipantulkan ke arah cermin. Maka cermin akan memantulkan cahaya kembali ke arah awal.
IBARAT Kita mendo'akan orang lain. Maka do'a tersebut akan kembali ke kita. Baik buruknya do'a yang kembali tergantung pada baik buruknya do'a yang kita panjatkan.


TERKABULNYA Do'a tergantung pada dekat tidaknya kita dengan kaca (Sang Khalik) jika senter diarahkan ke kaca yang dekat, maka teranglah yang kembali. Jika pendo'a dekat pada sang khalik. Maka cepatlah terkabul do'anya.

TERTOLAKNYA do'a, setiap cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya (senter) menuju kelangit adalah SAMPAI. Namun kita tidak tahu pastinya sampai kemana. Mengapa? Karena objek yang sasaran kita jauh daripada kita sendiri. Diibaratkan seorang yang meminta kepada Tuhannya, do'anya sampai dan wajib terkabul. Hanya saja tidak ditekahui kapan terkabulnya do'a tersebut. Karena bisa saja sebabnya adalah orang yang berdo'a masih jauh dengan sang pemilik do'a.

[TAMBAHAN SEDIKIT]
Secara Logika Makhluk adalah Benda, benda terbagi menjadi dua. Hidup dan Mati. Sebenarnya kita ini bukan benda/makhluk Hidup. Karena batu tidak akan pernah Hidup walaupun yang hidup telah Dimatikan. Sedangkan Manusia akan Mati walaupun yang Mati tidak dihidupkan. Maka manusia adalah Makhluk Hidup dan Mati. Adakah Tambahan atau Koreksi?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline