Indonesia dikenal sebagai negara agraris dimana Indonesia memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Sektor pertanian di Indonesia memiliki banyak bagian seperti tanaman pangan, sayur-sayuran, rempah, buah - buahan dan lain sebagainya. Dengan komoditas yang begitu banyak, hasil pertanian di Indonesia tentu saja akan beragam.
Salah satu industri pertanian yang sedang naik di Indonesia sekarang adalah perkebunan kelapa sawit. Indonesia menjadi salah satu penyuplai minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Minyak kelapa sawit dapat diolah menjadi minyak goreng atau menjadi bahan bakar nabati (biodiesel).
Sebagai industri pertanian yang cukup besar di Indonesia, perusahaan kelapa sawit pasti akan memberikan pengaruh yang besar juga terhadap Indonesia. Tidak hanya pengaruh finansial, akan tetapi terkait masalah lingkungan. Dengan adanya aturan pengolahan yang mengharuskan perusahaan mengolah kelapa sawit menjadi crude palm oil atau palm kernel oil terlebih dahulu sebelum dipasarkan, tentunya akan terjadi pengolahan besar di pabrik kelapa sawit.
Dalam melakukan pengolahan kelapa sawit, pabrik kelapa sawit akan menghasilkan limbah - limbah hasil pengolahan. Apabila limbah - limbah ini tidak diolah atau dimanfaatkan dengan baik, akan mencemari lingkungan sekitar pabrik kelapa sawit. Pencemaran yang terjadi akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan yang secara tak langsung juga akan mempengaruhi karyawan dan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut agar limbah kelapa sawit tidak mencemari lingkungan. Dan perlu diketahui juga limbah - limbah hasil pengolahan kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian juga. Semua limbah hasil pengolahan kelapa sawit memiliki manfaat yang luar biasa untui sektor pertanian itu sendiri. Berikut adalah limbah kelapa sawit dan cara pemanfaatannya.
1. Janjang Kosong
Janjang kosong atau biasa disebut jangkos merupakan limbah kelapa sawit pertama yang merupakan hasil dari proses pelepasan berondol buah pada bagian Threser. Jangkos dapat dimanfaatkan sebagai mulsa alami yang dapat menjaga kelembaban tanah. Selain itu jangkos juga dapat menjadi media tanam untuk budidaya jamur kelapa sawit. Jamur kelapa sawit merupakan jamur yang enak untuk dikonsumsi dan cukup banyak peminatnya. Jangkos juga biasanya diolah lebih lanjut melalui proses dekomposisi untuk menjadi pupuk organik.
2. Fiber
Fiber adalah serabut dari kelapa sawit yang merupakan salah satu output dari proses Presser pada pengolahan kelapa sawit. Fiber dapat dimanfaatkan sebagai mulsa organik juga seperti jangkos. Fiber dapat menjaga kelembaban dan juga bisa menyimpan air untuk kebutuhan tanaman. Selain itu fiber juga biasa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk mesin Boiler yang berfungsi menjaga kebutuhan listrik pada pabrik kelapa sawit. Sehingga keberadaan fiber sangat menguntungkan bagi perusahaan kelapa sawit.
3. Cangkang
Cangkang merupakan out dari proses pelepasan kernel pada buah sawit. Cangkang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin Boiler yang ada. Dengan begitu perusahaan dapat menghemat pengeluaran untuk membeli bahan bakar.
4. Solid
Solid merupakan limbah yang dihasilkan dari mesin decanter yang terbuang akibar gaya sentrifugal. Solid memiliki tekstur yang sedikit kental dan berwarna kehitaman. Solid dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Pengaplikasian solid dapat diletakan langsung di sekitar tanaman. Bahkan solid dapat dimanfaatkan sebagai media tanam untuk penyemaian benih.
5. Limbah cair
Limbah cair ini merupakan limbah paling akhir dari proses pengolahan kelapa sawit. Limbah cair ini merupakan hasil dari proses purification pada minyak kelapa sawit dan telah melalui beberap filter hingga akhirnya terbuang ke kolam penampungan. Di kolam penamungan limbah cair ini akan diberi bakteri aero sehingga aman untuk lingkungan dan dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Limbah cair ini berwarna kehitaman dan tidak berbau. Limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang dapat dicampur dengan pupuk NPK 16-16-16 dan urea.