Lihat ke Halaman Asli

christi kevin kyken

Warrior God of Agriculture

Dampak Boikot Produk Pro Israel terhadap Keadaan Sosial di Indonesia

Diperbarui: 17 November 2023   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Pinterest)

Perang Palestina versus Israel sudah berlangsung cukup lama hingga saat ini. Banyak spekulasi mengenai penyebab peperangan yang beredar di kalangan masyarakat. Bahkan kini, peperangan ini semakin menjadi jadi yang sudah memakan banyak sekali korban bagi kedua belah pihak.

Peperangan yang semakin besar menjadi perhatian utama dunia pada saat ini. Peperangan ini semakin memanas dan menjadi perhatian duni disebabkan Israel yang tidak hanya menyerang militan tetapi juga warga sipi. Israel bahkan menyerang posko pengungsian dan rumah sakit yang menyebabkan korban tidak bersalah menjadi semakin besar.

Atas imbasnya, banyak gerakan - gerakan yang telah dilakukan untuk mendukung Palestina dari kekejian Israel. Banyak protes yang berdatangan dari seluruh dunia, dari seluruh industri untuk mendorong gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Namun Israel menolak untuk melakukan gencatan senjata dan terus ingin memerangi Palestina.

Dunia terus mendesak PBB untuk memberikan sanksi keras terhadap Israel. Di satu sisi, Indonesia sendiri juga sudah mulai bergerak untuk melakukan perlawanan terhadap Israel. Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa untuk memboikot barang - barang yang merupakan produk hasil Israel atau negara yang mendukung/pro Israel.

Ide dari pemboikotan ini adalah untuk menjatuhkan ekonomi Israel sehingga Israel akan kekurangan dana untuk meneruskan peperangan. Dengan tidak membeli produk dari Israel atau negara pro Israel, Indonesia dapat mengambil bagian dalam perlawan terhadap Israel.

Namun hal itu menghasilkan pro dan kontra tersendiri di Indonesia. Sebagian masyarakat menilai boikot produk ini masih setengah - tengah atau pada dasarnya masih pilih - pilih. Seperti contoh WhatsApp, yang merupakan produk dari Mark Zuckerberg yang merupakan sosok po terhadap Israel. Namun di Indonesia WhatsApp tidak diboikot sama sekali.

Tidak bermaksud untuk menjelekan atau menyalahkan, namun melakukan boikot produk - produk tersebut dapat merugikan Indonesia sendiri atau merugikan masyarakat Indonesia. Aksi boikot ini dapat mempengaruhi masyarakat baik dalam segi ekonomi, sosial, maupun psikologi. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat Indonesia masih bergantung pada produk - produk tersebut.

Ketergantungan ini disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat atau produsen di Indonesia untuk menghasilkan produk serupa. Pemerintah juga kurang mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia sehingga tidak dapat menghasilkan produk sendiri. Akibatnya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergantung dengan produk asing yang saat ini sedang diboikot.

Tidak hanya ketergantungan terhadap produk tersebut, banyak juga masyarakat Indonesia yang bekerja di bawah produk yang diboikot, seperti contoh McDonad. Dengan memboikot produk tersebut akan membuat peluang terhadap kenaikan angka pengangguran di Indonesia. Hal ini sangat buruk bagi keadaan sosial di masyarakat Indonesia itu sendiri.

Ini merupakan efek serius dari pemboikotan yang dilakukan di Indonesia. Aksi ini memberikan kerentanan terhadap jumlah pengangguran di Indonesia. Produk yang diboikot otomatis tidak akan dibeli, sehingga tidak akan menghasilkan keuntungan. Apabila tidak ada pemasukan, sistem penggajian karyawan juga dapat bermasalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline