Lihat ke Halaman Asli

Holy Ichda Wahyuni

Dosen FKIP UM Surabaya

Avatar Pengendali Air adalah Kita

Diperbarui: 30 September 2021   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi air bersih. (sumber: Shutterstock/Sew Cream via kompas.com)

Air merupakan elemen yang penting bagi kehidupan makhluk hidup. 

Manusia, binatang, serta tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Sebagian besar elemen bumi terdiri dari air, sehingga yang terjadi, keberadaan air ini seolah dianggap tak akan habis. 

Anggapan tersebut tampaknya terlalu terburu-buru, karena faktanya kasus kekeringan dan krisis air telah banyak  terjadi di berbagai wilayah.

Mengapa kasus krisis air bisa terjadi? Tentu saja hal ini disebabkan oleh faktor yang tidak tunggal. 

Globalisasi industri, kecepatan pertumbuhan penduduk dan pemukiman, pemanasan global (curah hujan, evaporasi, iklim ekstrim), pencemaran, serta deforestasi hutan adalah beberapa di antara penyebabnya.

Lantas bagaimana upaya untuk mencegah dan mengatasi permasalahan kekurangan air? Banyak sekali rekayasa inovasi teknologi dalam upaya pengelolaan air ini, akan tetapi, satu hal yang semestinya perlu kita sadari dan sepakati bersama.

Bahwa ibarat seorang avatar pengendali air, keberadaan air di bumi ini sangat bergantung kepada kita, tangan manusia. 

Pernyataan tersebut terdengar sebagai slogan klasik, tetapi inilah kenyataan yang ada, bagaimanapun kemutahiran teknologi untuk pengelolaan air agar tetap tersedia, jika sifat eksploitatif masih menjamur dalam diri manusia, maka semua akan musproh.

Pemanfaatan Air di Indonesia

Kebutuhan dan pemanfaatan air khususnya bagi manusia terbagi-bagi menjadi banyak kategori. 

Air yang dibutuhkan oleh manusia untuk minum dan memasak tentu saja berbeda dengan air yang dibutuhkan untuk mencuci, dari sini kita tahu satu hal, bahwa air yang tersedia di bumi masih perlu dipilah, serta diolah sedemikian rupa agar mencukupi seluruh kebutuhan yang vital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline