Terlihat orang hilir mudik, begitu ramai di jalan raya. Entah penomena apa ini, yang jelas setiap menjelang bulan ramadhan ini selalu terjadi setiap tahunnya.
Tradisi ini sepertinya tidak akan usang dimakan zaman. Tradisi yang memainkan peranan antara agama dan kebiasaan atau adat di tanah sunda. Sepertinya orang - orang di tanah sunda kalau belum mengadakan acara babacakan, belum lengkap rasanya ketika menjelang bulan ramadhan.
Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan).
Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama.
Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).
Munggahan berasal dari Bahasa Sunda unggah yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya. Tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun ke sebelumnya dan agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Semoga tradisi munggahan tidak menjadikan orang berpoya-poya kesempatan sebelum menjelang puasa ramadhan. Tetapi lebih ke arah kebaikan memepererat silaturahmi dan kebersamaan. Karena sejatinya orang mau berpuasa harusnya lebih bermuhsabah diri mempersiapkan mental dan spiritual untuk lebih ikhlas dan berpasrah diri di bulan ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H