Halo sahabat kompasiana, sudah lama saya tidak menulis artikel lagi. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman pribadi merawat suami setelah mengalami kecelakaan sepeda motor. Sekitar bulan Mei 2019 suami saya mengalami kecelakaan sepeda motor, kecelakaan tunggal penyebabnya karena mengantuk(untuk temen2 kalo udah ngantuk jangan dipaksain berpergian ya).
Waktu itu memang suami saya kelelahan sepulang kerja, namun karena sudah ingin pulang ke rumah suami saya langsung ingin pulang padahal jarak rumah dari tempat kerja lumayan jauh, tetapi suami saya tidak istirahat dlu dan langsung pulang, alhasil di tengah perjalanan suami saya mengantuk dan jatuh di sawah, kemudian suami saya menabrak irigasi.
Tidak ada luka-luka atau lecet, bahkan motornya pun hanya rusak dibagian lampu saja tetapi ketika suami saya mau berdiri dari irigasi ternyata tidak bisa rasanya sakit sekali katanya, kemudian dia diangkat oleh warga sekitar dan ternyata kakinya nyengsol (dislokasi) :( . Disitu suami saya langsung telepon, saya dan keluarga langsung datang kesana dan membawa ke rumah sakit.
Setelah di rontgen ternyata kaki suami saya patah di bagian tulang kering, dan di pergelangan kakinya dislokasi alias nyengsol, kemudian langsung di beri tindakan maka operasi lah waktu itu, saya takut sekali karena ini pertama kalinya suami sampai operasi, boro-boro di operasi di opname saja belum pernah.
Singkat cerita operasi pun berhasil dan dokter bilang kalau 2 hari opname dulu setelah itu boleh pulang, karena saya belum pernah merawat orang patah tulang saya bingung dan tanya2 kedokter, dokter sih bilangnya tidak ada pantangan makanan dan perbanyak aja minum susu yang mengandung kalsium atau vitamin D dan masa pemulihannya sekitar 1,5 tahun dan tiap sebulan sekali kontrol ke rumah sakit. Wah lama sekali pemulihannya ternyata, kata dokter lama karena yang patah tulang dibagian kaki, soalnya kan kaki sebagai tumpuan jadi harus benar2 kuat dan pulih kalau dipaksakan malah berbahaya, dan pemulihan tulang orang dewasa memang lebih lama soalnya sudah bukan masa pertumbuhan lagi.
Saya pun mulai merawat suami saya, dan alhamdulillah waktu itu teman saya memberitahu kalau susu kambing dapat mempercepat proses regenerasi tulang karena memiliki kandungan Kalsium dan Vitamin D yang jauh lebih banyak dari susu sapi, sehingga sangat bagus untuk proses pemulihan. Akhirnya saya pun langsung mencari-cari susu kambing dan ketika buka facebook saya menemukan iklan susu kambing Etawaku Platinum, saya tertarik sekali karena testimoninya sudah banyak dan sudah terjual banyak sekali di indonesia.
Yang paling saya suka susu kambing Etawaku Platinum itu murni, bahkan tanpa gula hanya di tambah krimer nabati yang tentunya aman untuk penderita diabetes, sehingga menjadikan susu Etawaku Platinum sangat baik dikonsumsi untuk berbagai kalangan, mau tua,muda bahkan anak kecil pun bisa meminum Etawaku Paltinum asalkan diatas umur 1 tahun.
Saya rutinkan Susu Etawaku Platinum Sehari minum 2 gelas, dan alhamdulillah ketika kontrol yang ke 3 kata dokter hasilnya sudah bagus dan boleh terapi untuk lepas tongkat, padahal kata dokter biasanya orang yang mengalami patah tulang di kaki butuh sekitat 5-6 bulan untuk bisa lepas tongkat. Setelah itu saya semakin yakin dengan Susu Etawaku Platinum, dan saya pun jadi ikutan mengkonsumsi Etawaku Platinum, ternyata rasanya enak sekalo sangat segar, dan bau khas prengusnya masih sedikit terasa tapi justru itu yang bikin unik, malahan jika tidak ada bau prengus sedikitpun bisa terindikasi kalau susu kambing tersebut tidak murni atau bahkan palsu.
Saya sendiripun merasakan perubahan setelah meminum susu Etawaku Platinum, badan jadi lebih segar dan tidak mudah lelah, kemudian nyeri pinggang/encok sudah sangat jarang kambuh, ini semua terjadi benar-benar setelah saya meminum susu Kambing Etawa. Saya sangat bersyukur diberitahu teman saya tentang Etawaku Platinum karena saya sendiri pun benar-benar merasakan manfaatnya dan terutama suami saya sendiri. Jadi saya sangat merekomendasikan susu kambing terutama Etawaku Platinum, karena khasiatnya yang nyata dan harganya murah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H