Di kegelapan ruang tamu, kotak merah berbisik,
Khong Guan, kau simpan rahasia di balik senyapmu yang mistik.
Biskuitmu layaknya mantra, menggema hingga malam pekat,
Di atas meja, kau takhta yang tersembunyi, sang penguasa sepi.
Kotakmu bagai peti mati, menyimpan kenangan yang abadi,
Isimu penuh misteri, dari yang pahit hingga yang terlupakan.
Kau teman dalam kesunyian, peneman ritual yang sakral,
Khong Guan, kau lebih dari sekadar biskuit, kau altar kenangan yang kelam.
Setiap lebaran kau hadir, bagai hantu masa lalu,
Menjadi saksi bisu, dari tawa hingga tangis yang terpendam.
Kau simbol keramahan yang suram, di setiap rumah, setiap kuburan,
Khong Guan, kau bukan sekadar makanan, kau epitaf dari cerita yang telah usai.