Lihat ke Halaman Asli

Holidin Theseries

https://holidincom.blogspot.com

Kolak Pisang Sundel Bolong

Diperbarui: 19 Maret 2024   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kampung dekat kuburan yang jauh dari muka bumi, berdiri sebuah gubuk tua yang terkenal akan kolak pisangnya yang legendaris.

Rumah itu milik Mbak Kunti, seorang wanita yang dikenal eksentrik dengan gaya bicaranya yang kekinian.

Tidak ada yang tahu pasti asal-usul Mbak Kunti, tapi desas-desus mengatakan bahwa dia adalah sosok misterius yang sudah berumur ratusan tahun.

Suatu malam, saat bulan purnama bersinar redup, Mbak Kunti memutuskan untuk membuat kolak pisang spesial. "Gue harus bikin yang beda kali ini," gumamnya sambil mengupas pisang dengan tatapan kosong. "Kolak pisang sundel bolong, pasti nge-hits!"

Dia memasak dengan rempah-rempah pilihan dan pisang terbaik, tapi ada satu bahan rahasia yang belum pernah ada sebelumnya---air mata sundel bolong.

Legenda mengatakan, air mata sundel bolong bisa memberikan rasa yang tak terlupakan, tapi juga dapat mengundang kehadiran makhluk halus.

Tengah malam, saat kolak mendidih di atas tungku, angin malam berhembus kencang, dan suara aneh mulai terdengar dari kuburan.

"Ah, angin doang," ujar Mbak Kunti, pura-pura gak takut. Padahal, dalam hatinya, dia merasa ketakutan banget.

Tak lama, bayangan putih mulai melayang-layang di luar jendela. Mbak Kunti hanya bisa terpaku, matanya membulat ketika sosok sundel bolong muncul, menatapnya dengan mata hampa. "Mau coba kolak pisang gue, Sis?" tawarnya, mencoba tetap santuy.

Sundel bolong itu mendekat, dan dengan suara serak, berkata, "Kolakmu memanggilku, tapi aku bukan datang untuk mencicipi. Aku datang untuk mengambil sesuatu yang lebih berharga."

Mbak Kunti, yang tidak kehilangan akal, segera menawarkan sesuatu yang lebih menarik. "Gimana kalau gue kasih kamu resep rahasia kolak ini? Pasti bisa buat lo tenar di alam sana."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline