Di sebuah kota leutik camperenik yang sunyi, terdapat kejadian aneh saat menjelang pemilihan umum. Seorang calon legislatif, Katemi, muncul sebagai figur misterius.
Dalam kampanyenya, warga sekitar mulai merasakan kehadiran gaib dan suara-suara aneh yang menggema di malam hari.
Katemi, ternyata, adalah kuntilanak yang datang dari alam gaib. Dia berkeinginan untuk membawa perubahan positif dan keadilan ke dunia manusia.
Dengan penampilannya yang anggun, Katemi berkeliling kecamatan, menampakkan diri dari pohon ke pohon setiap malam, dan menyuarakan janji-janji palsu untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Warga sekitar awalnya terkejut dan merasa ketakutan, namun, melihat semangat perubahan yang dibawa oleh Katemi, mereka mulai membuka hati dan memasang poster Katemi di setiap pohon yang seringkali dipakai rehat sejenak oleh para kuntilanak Indonesia.
Suara-suara gaib yang semula menakutkan, kini dianggap sebagai pesan-pesan positif yang diberikan oleh Katemi.
Singkat cerita, pada hari pemungutan suara, Katemi tidak hanya mendapatkan suara terbanyak, tetapi juga mengubah persepsi warga terhadap dunia perkuntilanakan.
Setelah terpilih, dengan berbagai cara dan upaya, Katemi berusaha memperkaya diri untuk mengembalikan modal nyaleg yang sudah dihabiskan selama mencari dukungan masyarakat.
Namun, meskipun demikian adanya, Katemi membawa perubahan nyata dalam tata kelola kota dan memberikan keadilan kepada warga yang selama ini terpinggirkan.
Akhir kisah, ketika sudah tiba waktunya untuk kembali ke alam gaib, Katemi berpesan: "Jika pada tahun 2024 ada pemilihan umum, cobloslah caleg dan capres yang terindikasi suka memakai selémpak/celana dalam sambil duduk!"