Hutan Mangrove ini terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh
Kota Langsa merupakan suatu kota kecil dengan keramaian yang terpusat di dua titik yaitu Jalan Teuku Umar sebagai pusat pertokoan dan pasar tradisional dan juga Jalan Ahmad Yani jalan protokol dua jalur, yang membelah kota ini. Kota Langsa merupakan kota pesisir yang memiliki garis pantai 16 km. Penduduk yang sangat heterogen Aceh, Jawa, tiongha, melayu, Gayo Batak, dan karo hanya berjarak 246 km dari Kota Medan, menyebabkan Langsa memiliki banyak kemiripan dengan Kota Medan. Secara geografis wilayah Kota Langsa mempunyai luas wilayah 262,41 km persegi. Hutan mangrove ini memiliki luas sekitar kurang lebih 700 hektar.
Hutan Mangrove ini terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Dari Kota Langsa, hanya berjarak sekitar lima kilometer dan dapat ditempuh dengan roda empat maupun roda dua, lokasinya di lintasan jalan akses masuk menuju pelabuhan Kuala Langsa.
Sepanjang perjalanan dari Kota Langsa menuju wisata alam ini, kita akan disunguhkan dengan pemandangan alam desa nelayan, begitu sampai di kawasan hutan mangrove sajian pemandangan khas pepohonan mangrove membuat siapapun pasti terpukau. Kawasan hutan bakau menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah dan eksotis.
Salah satu jenis Mangrove hasil rehabilitasi yang telah mampu memproduksi propagul, sehingga dapat menjadi sumber benih untuk kegiatan rehabilitasi berikutnya
Di Tawan wisata Mangrove initerdapat 22 spesies bakau tumbuh subur di kawasan itu.Bahkan ada 2 kelas bakauyaitu Magnoliopsida dan Liliopsida. Selain menjadi tempat wisata, HutanMangrove ini juga berperan sebagai tempat berlindung dan berkembang biaknyaberbagai jenis burung, monyet, mamalia, ikan, kepiting, moluska, reptil, danserangga. Sudah sepatutnya Hutan Mangrove ini sama-sama dijaga baik olehpengunjung maupun oleh masyarakat setempat.
Hasilpenelitian dari bulan Juli sampai dengan November 1999 oleh Prof. Dr. HarlemMarpaung terhadap vegetasi hutan Mangrove Kuala Langsa di 3 lokasi (12 stasiun)ditemukan 15 jenis tumbuhan, mencakup 2 kelas yaitu Magnoliopsida dan Liliopsida. Hasilanalisis vegetasi menunjukkan indek keananekaragaman vegetasi berada padatingkat sedang (H'=3,024). Jenis Nipah (Nipa fructicans Thunb.) memiliki nilaikepentingan paling besar yaitu 97,42, diikuti oleh jenis Bakau Minyak(Rhizophora conjugata L.) sebesar 65,17, dan Lenggadai (Bruguiera parviflora RaxG.)sebesar 29,125. ( Sumber : Hutan Mangrove Kuala Langsa Kota Langsa Nanggroe AcehDarussalam).
KotaBanda Aceh Masih Ketinggalan
Sebagai masyarakat Aceh , saya sangat bangga melihat perkembangan Kota Langsa yang sangat maju dengan membangun Taman Wisata sebagai bentuk suatu sistem Ekonomi Kreatif dalam membantu perekonomian masyarakat setempat. Tapi saya sedikit kecewa dengan Kota Banda Aceh masih ketinggalan dengan Taman Wisata seperti ini, mungkin pembaca masih ingat dengan postingan saya sebelumnya Potensi yang Terbengkalai. Padahal Kota Banda Aceh sangat strategis dalam hal perwisataan selain taman wisata.
Masjid Raya Baiturrahman dan Rumoh Aceh, juga menjadi Daya Tarik Wisatawan Asing
Beberapa waktu lalu , Walikota Banda Aceh sudash mendeklarasikan Kota Banda Aceh, menjadi Salah satu Kota Wisata Islami Dunia dan Kota Banda Aceh juga bisa menjadi situs sejarah dan budaya. Banda Aceh kaya akan sumber daya alam dan potensi Kota yang bisa maju apa bila dikelola dengan benar dan bijak.