Perang di pasar tablet sungguh berdarah-darah, vendor yang menjadi korban keganasan persaingan di pasa tablet sudah banyak, misalnya HP Touchpad yang sudah diobral dan distop produksinya oleh HP, lalu Blackberry Playbook 1.0 yang terpaksa di jual rugi. Selain Apple dengan iPad-nya, Samsung dengan Galaxy Tab-nya, Amazon dengan Kindle Fire-nya, maka hampir semua produsen tablet sedang mengalami kesulitan. Termasuk diantaranya adalah RIM, dengan produk andalannya yang dikenal sebagai Playbook.
Mengapa Playbook 1.0 Gagal?
Playbook 1.0 adalah biang kerok RIM merugi di tahun lalu. Tablet yang digadang-gadang sebagai penantang utama iPad, ternyata tidak mampu berbuat banyak di pasaran. Sebagai komparasi, pengguna iPad di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 70 juta unit! Sementara pengguna Playbook, masih di kisaran 1 juta unit saja. Gara-gara kegagalan Playbook, CEO dan Pendiri RIM sampai harus mundur dari jabatannya.
Menurut analisa saya, Playbook 1.0 memang sangat layak gagal, karena
- Tidak memiliki aplikasi PIM (Personal Information Management) yang mandiri. Tidak ada fasilitas Email, Calendar dan Contact. Sungguh satu kesalahan yang sangat-sangat fatal!
- Aplikasi PIM bergantung pada BB smartphone yang dihubungkan dengan Blackberry Bridge. Artinya PIM baru bisa jalan, kalau Anda memiliki BB smartphone. Jika Anda tidak punya BB smartphone, maka Playbook cuma jadi alat untuk menonton video, mendengarkan musik, membaca E-book, dan bermain game saja. Singkat kata, tanpa BB phone, Playbook sungguh tidak berguna!
Untunglah RIM sangat komit dengan tablet buatannya, sehingga di awal tahun 2012 ini, mereka meluncurkan Playbook OS 2.0 dan mereka membanting harga Playbook 16GB, menjadi seharga USD 199 (setara dengan harga Kindle Fire). Untuk yg kapasitas 64GB, mereka banting harga menjadi USD 299.
Mengapa Playbook 2.0 bakal sukses?
- Harganya sangat kompetitif. Dengan built quality yang sangat bagus, harga Playbook bisa dikatakan sangat murah.
- Sekarang sudah memiliki aplikasi PIM yang mandiri. Hebatnya, ketiga aplikasi PIM tersebut (Email-Calendar-Contact) saling terintegrasi satu sama lainnya. Bahkan Contact di social network, seperti facebook , twitter dan linkedin pun bisa Anda integrasikan di PIM Playbook. Lalu email yg dipasang di playbook bisa unlimited.
- Mampu menjalankan aplikasi Android dengan sangat mulus, dengan sebuah aplikasi khusus 'Android Player'. Sehingga aplikasi yang berjalan di Playbook 2.0 semakin banyak.
- Playbook 2.0 memberikan aplikasi game Asphalt 6 dan Modern Combat 2, secara cuma-cuma. Lalu game yang sedang laris-larisnya, yaitu Angry Birds Space juga sudah tersedia, dengan harga yang lebih murah daripada di iPad/Android. Dengan dukungan vendor game terkemuka, seperti Rovio, EA Sports, Gameloft, maka Playbook semakin playable untuk gaming.
- Browser Playbook 2.0 sudah mendukung Flash 11 dan HTML5, sehingga pengalaman browsing-nya sudah 99% persis dengan browsing dari PC.
- Adanya Adobe Acrobat Reader dengan rendering yang sempurna dan cepat, secara native di Playbook, juga merupakan keuntungan tersendiri, bagi user yang suka membaca format pdf di tablet.
- Kepastian upgrading ke Blackberry OS 10 dari RIM, dimana BB OS 10 adalah OS masa depan dari smartphone BB.
- Jika Anda sudah memiliki BB phone, maka Playbook akan semakin nyaman untuk digunakan, karena Anda bisa browsing internet melalui jalur data BB Anda saat ini. Tidak ada pengeluaran ekstra untuk koneksi internet di Playbook. Jika Anda sering roaming internasional, maka semakin terasa hematnya memiliki Playbook, karena roaming BB umumnya lebih murah daripada roaming data biasa.
Demikian sekilas opini saya tentang tablet Blackberry Playbook OS 2.0 semoga bisa membantu kompasioner yang sedang bingung memilih tablet. Jika tertarik dengan Playbook OS 2.0, buruan segera hunting ke toko2 gadget, kabarnya yang versi 16GB cukup susah ditemui di pasaran.
---oOo---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H