Lihat ke Halaman Asli

Kartu Mati buat Jokowi

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa itu kartu mati buat Jokowi? Kartu mati ini artinya, kalau Jokowi dipasangkan dengan cawapres tersebut, maka bisa kalah telak! Demikian juga sebaliknya, jika cawapres itu dipasangkan dengan capres lain, maka capres lain itu pun diperkirakan akan kalah telak!

Mari kita bahas satu per satu

1. JK

Sekalipun banyak survey dan banyak pengamat politik (abal-abal) yang meng-klaim bahwa pasangan Jokowi-JK memiliki elektabilitas tertinggi, namun sesungguhnya JK adalah kartu mati buat Jokowi. Apa masalahnya?

- JK pernah melawan SBY saat Pilpres 2009, padahal dia adalah wapres 2004-2009. Tindakannya menunjukkan etika dan nilai moralitas yg rendah. Ini akan memberi contoh yg buruk bagi birokrat di Indonesia.

- JK adalah produk orde baru, era suharto, konglomerasi-nya juga disinyalir akan membawa masalah, seperti Grup korporasi Kalla dan Bosowa.

- JK lebih senior dan cenderung akan sulit diatur oleh Jokowi. JK juga sangat cerdik memanfaatkan celah2 kelemahan Presiden, seperti yg dia tampilkan saat melawan SBY.

- JK adalah politikus sejati, nampak dari kesaksiannya melawan Sri Mulyani dan Boediono dalam kasus Bank Century.

- JK akan membawa gerbong/orang2 dari Golkar untuk masih menduduki kekuasaan di daerah2, kasus semacam Ratu Atut (Golkar), banyak terjadi di daerah2 yg masih menjadi basis massa Golkar, silahkan dichek, betapa banyaknya kader suami-istri di Golkar, setelah suami habis masa jabatan, istri-nya lah yg akan meneruskan. Nepotisme gaya reformasi.

2. Puan Maharani

Jika Puan diajukan sebagai cawapres, maka PDIP menggali kuburnya sendiri. Rakyat banyak yg mendukung Jokowi, namun tidak PDIP. Terbukti dg suara PDIP yg pas-pasan, bahkan tidak bisa mencapreskan sendiri tanpa koalisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline