Lihat ke Halaman Asli

Mengasuh Anak: Mendidik Diri Sendiri

Diperbarui: 10 Agustus 2020   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Mommiesdaily.com

Di sebuah kesempatan pillow talk istri saya mengatakan bahwa mengasuh anak sejatinya adalah mendidik diri kita sendiri. Saya yang sebenarnya sudah mulai ngantuk malam itu, kembali memperbarui posisi rebahan dengan meninggikan bantal. Saya sedikit merespon sebagai tanda bahwa ada hal yang ingin saya dengarkan lebih lanjut dari apa yang istri saya sampaikan yaitu menyoal pendidikan parenting yang penting bagi orangtua bukan hanya fokus pada anak.

"Menjadi orangtua adalah pembelajaran seumur hidup. Pelajaran yang diperoleh bukan hanya dari buku bacaan saat duduk di bangku sekolah, kuliah S1 sampai S2 yang telah dijalani, akan tetapi juga dari pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun orang lain." Ujarnya cukup panjang, yang membuat  saya seketika mengurungkan niat untuk tidur cepat malam itu.

Untuk kesekian kali saya disadarkan akan satu kewajiban besar yang tak terelakkan, yaitu belajar menjadi orangtua yang baik. Mungkin saja saya kadang terlena dan merasa telah memiliki bekal cukup dengan tumpukan buku yang sudah saya baca. Atau sesekali merasa cukup karena telah belajar ilmu parenting bahkan dari sebelum memutuskan untuk menikah.

Akan tetapi, setelah mempunyai anak, kesadaran saya kembali terbangun, bahwa menjalani kehidupan sebagai orangtua itu sendiri adalah pembelajaran yang tak mengenal kata cukup. Seberapa pun lamanya waktu yang telah kita jalani, seberapa banyak nilai materi yang telah kita investasikan, semua itu tak akan pernah cukup.

Orangtua dan Anak Saling Bertumbuh

Sebuah potongan kutipan dari Joice Maynard mengatakan " It's not only children who grow. Parents do too." Ya, Bukan hanya anak-anak kita yang bertumbuh, kita sebagai orangtua juga harus begitu. Oleh karenanya kenapa dalam kegiatan pengasuhan anak itu disebut proses pembelajaran bagi keduanya. Seorang anak belajar dari orangtua, juga sebaliknya. 

Setiap anak membutuhkan bimbingan dari orangtuanya untuk tumbuh, berkembang, dan berpengetahuan. Anak belajar banyak hal dari keteladanan yang orangtua berikan. 

Ada insight yang tertangkap oleh mereka dari setiap perilaku orangtua dalam pengasuhan. Seperti perilaku sederhana semisal membacakan cerita, mengajari mereka menemukan cara mengucapkan kata-kata pertamanya, saat kita berkenan menjadi pegangan tangannya ketika dia mulai belajar untuk melangkah, atau ketika kita memperlihatkan kepadanya bagaimana duduk dengan baik, bagaimana berbicara yang sopan, dan hal sederhana lainnya.

Begitupun sebaliknya, setiap orangtua dapat mengambil pelajaran dari interaksi dengan anaknya. Pernahkah kita menyadari bahwa anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa besar yang membuat mereka bertanya akan banyak hal? Mungkin orangtua kadang merasa dibuat gusar oleh tingkah mereka, padahal dari kondisi semacam itulah kesempatan orangtua untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan baru.

Dari rasa keingintahuan yang besar dan pertanyaan-pertanyaan polos mereka, kita para orangtua kadang dipaksa berfikir untuk menjawab pertanyaan yang terkadang jawabannya tidak kita temukan di balik tempurung kepala kecil nan terbatas ini. Di situlah ada kondisi kita dipaksa belajar oleh mereka. Kita menyadari bahwa seringkali kita luput akan banyak hal yang ternyata diminati dan dibutuhkan oleh anak-anak kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline