Lihat ke Halaman Asli

Hara Nirankara

Penulis Buku

Psychotic Disorder

Diperbarui: 15 Maret 2021   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Hara Nirankara

Malam semakin larut, lampu-lampu kota semakin indah dipandang, sepi jalanan memuaskan mata yang sedang lelah. Berjalan menyusuri arahan aspal yang tak Aku kenal, kosong pikiran tak ada yang menemani.

Aku pikir sepi itu anugrah, di saat tangan ini lelah memohon, di saat mulut ini terkapar berdo'a. Tak ada yang lebih nikmat selain kesendirian, berjalan bersama waktu, menyusuri lorong-lorong kegelapan.

Terkadang memang lucu, banyak orang merasa kesepian, banyak orang merasa ditinggalkan. Padahal semua hanya spekulasi, mencari pelindung atas semua kesalahan. Bait-bait hasutan setan semakin berkuasa, tertelan kemunafikan atas sebuah tragedi.

Tak ada bintang di atas sana. Tak ada suara yang sudi menyapa. Tak ada yang berniat membuat hati yang kecewa kembali bercahaya.

Menyingkirlah, sudah saatnya kau kembali ke ruang hampa. Menjauhlah, sudah saatnya kau pergi meninggalkan tahta. Tak ada yang lebih parah selain ditikam perasaannya sendiri. Tak ada yang lebih berdarah selain ditipu pikirannya sendiri.

Biarkan yang kosong tetap kosong. Tak ada salahnya memulai lagi walau seisi asa terlucuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline