Lihat ke Halaman Asli

Hara Nirankara

Penulis Buku

Sihir Cinta Penguasa Bima Sakti

Diperbarui: 9 Maret 2021   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar via wallpaper-mania.com

Gelap menguasai bima sakti yang tampak bersemangat, menghidupkan bintang-bintang yang tak punya kuasa atas matahari. Berjalan melingkar membentuk rasi bintang, Aku tanamkan jalan panjang untuk kau ikuti. Berdansa denganku ketika waktunya tiba, bercerita bersamaku memperkenalkan makhluk fana yang tak dikenal sebelumnya. Berdua, memandangi warna yang sama. Berdua, tidur di bawah bayang-bayang pertunjukan astromeda.

Aku penasaran, kenapa di bumi ada siang dan malam, air dan api, hujan dan kemarau. Sedangkan di Pluto suhunya minus 203 derajat celcius, hampir tak tersentuh sinar matahari, sendirian di ujung tata surya.

Kenapa pula bintang menciptakan lubang hitam, padahal keindahannya sangat mempesona. Sengaja hilang dari peradaban, seperti pembunuh yang menutupi jejaknya. Sedang rasi bintang itu abadi, dikenang oleh sejarah, menjadi bukti tangguhnya melawan waktu.

Sayangku, mendekatlah. Tak ada yang berani mengusik keberadaan kita, sekalipun asteroid yang dapat menghancurkan bumi. Akan Aku ciptakan nada-nada harpa yang indah, sebagai bukti betapa kedatanganmu selalu Aku tunggu. Menyusuri setiap helai rambut wangimu, menciumi aroma kupingmu, berdua memejamkan mata bersama cerianya altair mengkudeta aquilina.

Memang benar dunia milik orang yang sedang jatuh cinta, tapi bima sakti? Mutlak hanya milik kita. Tak ada yang mampu untuk mengalahkan sihirku, tak ada yang mampu menghunuskan pedang ke jantungku, dan tak akan pernah ada yang mampu menjelajahi hatiku selain Kamu.

Bertahtalah di hatiku, wahai kasih. Tak ada yang mampu untuk menggoyahkan kesetiaanku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline