Lihat ke Halaman Asli

Hara Nirankara

Penulis Buku

Tersungkurnya Sang Luminosity

Diperbarui: 21 Oktober 2020   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image via brilio

Alshain berpijar di ufuk timur, menandakan sepinya peradaban yang sedang terluka. Bersemayam di dalamnya syair-syair yang kelabu, ketika fatamorgana bergelantungan mengusik rinduku padamu. Dan terbentuklah Heksagon Saturnus, diiringi tawa satir dari rasi bintang Aquila, di mana Altair biasanya bersinar terang, namun kali ini dikalahkan oleh Delta Majoris.

Khayalku tak kunjung mendarat, yang malah semakin terbang meninggi. Sayapku pun tak henti mengepak, menerbangkanku sangat jauh hingga ke dimensi para bintang. Berkeliaran tak tentu arah mengunjungi setiap sudut ruang di tata surya.

Aku tersesat, kehilangan arah untuk menemukanmu wahai pujaan. Mataku tak mampu lagi untuk mencari, menerawang posisi pastimu dalam dimensi yang tak bisa Aku jangkau. Berkelana jauh hingga tak Aku sadari, bahwa dirimu benar-benar telah pergi. Meninggalkanku beserta seluruh kesedihan, yang selamanya akan menjadi tanda eksistensiku.

Hingga sejauh ini, tak ada lagi bintang yang bisa Aku ajak bicara, mendengungkan cerita-cerita lama yang sampai kini masih menyisakan lara. Goresan luka dalam hatiku tak jua lenyap, seakan bahagia dengan menjadikanku satu-satunya budak di tengah gemerlapnya peradaban yang merdeka. Merantaiku hingga nadi susah untuk bergerak, nafas serta jantung pun kalah dibuatnya.

Andai kau mampu melihat, kasih. Betapa kosongnya alam semesta yang sedang Aku singgahi. Tak ada yang datang menemuiku. Tak ada yang bisa untuk Aku ajak berdiskusi. Hanya hitam yang luasnya tak mampu aku hitung, dalam ruang yang sebelumnya tak pernah Aku kenal.

Aku asing di sini, bersama luka yang masih setia menyiksaku. Tak ada lagi kamu yang biasanya berceloteh lucu, mengumandangkan ikrar hidup tanpa beban sedikitpun. Datanglah, kasih. Tolong Aku yang sedang dirundung amarah seisi galaksi.

For your information:

1. Alshain merupakan salah satu bintang yang berada dalam rasi Aquila.

2. Altair merupakan bintang paling terang dalam rasi Aquila.

3. Aquila merupakan sebuah rasi bintang.

4. Delta Majoris merupakan bintang terbesar sejagat raya urutan ke 37.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline