Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri dan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Terdapat tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan nonformal dan pendidikan informal sering disebut sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, beragam bentuk pendidikan nonformal diselenggarakan sesuai dengan keragaman social-ekonomi dari kelompok sasaran yang dilayani. Hopers (Yoyon & Tohani, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nonformal mencakup pendidikan para-formal (para-formal education), pendidikan popular, pengembangan pribadi, pelatihan vokasional dan provisional, keaksaraan dengan pengembangan keterampilan, dan program-program suplemen pendidikan nonformal.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, terdapat banyak ragam pendidikan nonformal yang dapat diselenggarakan. Model pendidikan nonformal, banyak pula pengembangan pendidikan untuk masyarakat. Pada penerapannya, terdapat tim dari PKM pengabdian masyarakat yang memiliki keinginan untuk memberdayakan sebuah desa yaitu, desa Jasem Lor, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul.
Terdapat masalah yang ditemukan tim PKM tersebut dan potensi desa yang terbilang belum termanfaatkan dengan optimal. Dimulai dari masalah anak-anak yang belum mampu memanfaatkan waktu mereka dengan baik, anak-anak yang lebih tertarik dengan gadget sehingga memiliki minat baca yang rendah, hingga budaya mainan tradisional yang hampir punah.
Dengan masalah yang dihadapi tersebut tim PKM pengabdian pada masyarakat bersama dengan karang taruna jasem lor, mendirikan 'Omah Belajar Ndeso sebagai wadah belajar anak dan sebgai upaya mengembangkan keterampilan bagi anak. Selain mengasah keterampilan, program yang terdapat dalam omah belajar ndeso ini dapat melatih kemadirian anak, dan melatih anak untuk terampil dalam berpikir kritis dan melatih jiwa sosial anak.
Program dalam Omah Belajar Ndeso itu sendiri menggunakan metode pendampingan, yang terdiri dari beberapa tahap. Dalam Omah Belajar Ndeso terdapat tiga program, diantaranya: Pojok Baca, Simple Cooking Skill, dan Craft skill.
Daftar Pustaka:
Suryono, Y., & Tohani, E. (2016). Inovasi pendidikan nonformal. Yogyakarta: Graha cendekia
Siswoyo, D., dkk. 2013. Ilmu pendidikan. Yogyakarta: UNY preess
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H