Jakarta -- Tanggal 28 Oktober adalah hari penting dalam sejarah Indonesia. Kita mengenal hari ini sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sebab, pada tanggal inilah dahulu para pemuda Indonesia mengikrarkan bait-bait sumpahnya. Terkait dengan perayaan ini, Donny Imam Priambodo yang tengah mencalonkan diri menjadi Caleg DPR RI Dapil Jateng III No Urut 9 memberikan beberapa tanggapannya.
Donny menilai, setidaknya ada dua alasan mengapa peringatan Hari Sumpah Pemuda yang penetapannya berdasar pada Kongres Pemuda ke-II yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober di Batavia (Jakarta) ini menjadi perlu. Pertama, peristiwa ini mengingatkan kita akan peran serta pentingnya generasi muda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, pun untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.
"Tunas-tunas muda telah mempelihatkan kepada kita melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda ini bahwa kemajuan suatu negara, salah satunya dilatar belakangi oleh kemajuan para pemudanya. Badan, jiwa, dan pikiran mereka yang masih segar bugar, memungkinkan mereka melakukan banyak hal yang berguna bagi kemajuan bangsa. Inilah yang harus terpatri dalam benak segenap generasi muda Indonesia sekarang tatkala memperingati Sumpah Pemuda," tutur Donny saat dimintai keterangan, Minggu (28/10/2018).
Alasan kedua, lanjut Donny, peringatan ini mengajak kita untuk melihat kembali sejarah tentang bagaimana Sumpah Pemuda ini terjadi. Jika kita sama-sama menilik, niscaya kita akan menemukan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda sejatinnya adalah ikrar dari sekumpulan pemuda Indonesia yang menyatakan kita adalah satu: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Ketiga hal inilah yang berhasil dirumuskan oleh segenap pemuda Indonesia untuk mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia yang kala itu masih terbagi menjadi beberapa sekat.
Seperti kita ketahui, bahwa sebelum kongres ini diadakan, organisasi atau kelompok para pemuda waktu itu masih bersifat kesukuan. Misalkan, Jong Java Bond, Jong Batak Bond, atau yang organisasi lokal lainnya. Nah, adanya Sumpah Pemuda merupakan suatu bentuk ikrar yang meluap dari cita-cita akan bersatunya seluruh masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Dari situasi yang demikian inilah, kata Donny, yang kemudian membuat para pemuda merumuskan sebuah ikrar yang berbunyi sebagai berikut:
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
"Peringatan jangan sampai dianggap sebagai perayaan ceremonial belaka. Ada nilai yang patut dan selalu harus kita tanam dalam diri kita masing-masing. Yaitu, nasionalisme. Karenanya, peringatan ini kita rayakan setiap tahun. Supaya kita tidak lupa bahwa sejatinya kita semua adalah satu bangsa, satu negara dan satu bahasa," pungkas Donny. [YR]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H