Lihat ke Halaman Asli

H.M.Hamidi

Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Panasnya Suhu Politik Pilkada Lombok Timur

Diperbarui: 1 Agustus 2024   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kurang dari satu bulan pendaftaran calon  bupati dan wakil bupati dibuka, tepatnya pada tanggal 27 - 29 Agustus 2024.

Tensi politik di Lombok Timur semakin memanas dengan beredarnya surat rekomendasi dan surat tugas dari partai yang ditujukan kepada lebih dari satu bakal calon yang ada. Terkesan ada politik tawar menawar mahar antara bakal calon dengan partai politik.

Padahal sampai saat ini belum ada satupun dari semua bakal calon yang akan bertarung di Lombok Timur memperoleh B1KWK sebagai syarat utama pendaftaran.

Sedangkan SK B1KWK merupakan kewenangan penuh dari DPP partai, kapan dan kepada siapa akan diberikan masih dalam pembahasan di tingkat elit DPP partai.

Informasi dari jajaran partai di pusat, bahwa SK B1KWK paling cepat akan diberikan kepada bakal calon tanggal 10 Agustus dan paling lambat H - 1 saat pendaftaran di buka. Tentu dengan pertimbangan yang matang agar bisa menang dalam perhelatan pilkada mendatang.

Isu koalisi partai pengusung untuk pilkada NTB dan Lombok Timur yang disinergikan dengan koalisi pilpres sangat kencang terdengar. Gejala tersebut mulai terlihat dengan keluarnya rekomendasi bagi pasangan Iqbal - Dinda dari Gerindra, PAN, Golkar yang merupakan KIM, ditambah dengan PPP, dan informasinya akan segera menyusul rekomendasi dari PKB.

Jika ini benar benar terwujud hampir dapat dipastikan hanya dua poros yang akan bertarung pada pemilihan Gubernur dan wakil gubernur di NTB sebab bakal calon yang lain belum cukup kursi untuk bisa berlayar pada kontestasi 27 November 2024.

Lalu bagaimana dengan Lombok Timur?

Dinamika politik di Lombok Timur masih sangat cair. Klaim mengklaim dari bakal calon semakin memanas. Perang opini di berbagai media online dan media sosial hampir setiap hari disuguhkan. Hal ini disebabkan karena belum adanya kepastian bakal calon yang akan mendapat SK B1KWK dari semua partai.

Munculnya isu KIM di Lombok Timur terus bergulir, spekulasi akan bubarnya pasangan yang sudah lama terpasang sepertinya tidak bisa terhindarkan akibat realitas politik yang terus berkembang. Intensitas komunikasi politik dari bakal calon dan partai politik di pusat masih terus dimatangkan, namun hingga kini belum diputuskan.

Semua bakal calon belum berani memastikan diri akan bisa terus berlayar, walaupun sudah mengerucut ke empat nama sesuai hasil survei terakhir dari LSI yaitu H. Iron, H. Lutfi, TGH. Hazmi dan H.Rumaksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline