Lihat ke Halaman Asli

Bos Terbaik

Diperbarui: 4 November 2016   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

id card

Awalnya menjadi seorang staf administrasi di bagian teknik merupakan pekerjaan yang sulit. Banyak orang berpikir bahwa saya mempunyai latar belakang teknik. Namun kenyataannya tidak. Sering kali orang menanyakan hal-hal teknis yang membingungkan saya. Lalu, akhirnya ditutup dengan penjelasan bahwa saya hanya menempuh pendidikan administrasi.

Menjadi seorang staf administrasi menjadi semakin mudah ketika saya memperoleh atasan baru di tahun 2015. Atasan baru ini memberikan tugas yang sesuai dengan kompetensi mendasar saya, yaitu administrasi. Saya sangat menikmati pekerjaan saya, meskipun dalam sehari saya diminta menyelesaikan puluhan surat. Mulai dari membuat konsep surat, meminta paraf, memberi nomor hingga mendistribusikan surat. Semua proses panjang terasa menyenangkan.

Setiap pagi saya semangat untuk berangkat ke kantor, menanti tugas administrasi dan pulang dengan perasaan puas atas pekerjaan saya hari itu.

Motivasi bekerja saya semakin meningkat ketika atasan saya memberikan nilai tinggi atas hasil kerja saya. Penilaian hasil kerja saya sangat baik di mata atasan saya, sehingga saya harus terus memberikan hasil kerja yang baik pula. Rasa kagum saya muncul ketika saya menyaksikan pembagian pekerjaan yang diberikan oleh atasan saya. Beliau memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan bawahannya untuk mencapai target.

Saya semakin terpukau dengan atasan saya ketika dia memaklumi semua keterlambatan dan ketidakhadiran bawahannya. Ada sebagian atasan yang akan bermuka masam ketika kita meminta izin terlambat maupun tidak hadir. Namun, hal itu tidak berlaku bagi atasan saya ini. Dia sangat memaklumi segala hambatan bawahannya. Dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Saya terkadang terlambat bekerja karena ada keperluan di sekolah anak. Beliau menolerir hal tersebut. Saya dipersilakan menyelesaikan kebutuhan anak dan masuk bekerja jika telah siap.

Saya juga takjub dengan jam kerja atasan saya. Beliau berusaha memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin. Beliau mulai bekerja pukul 07.30 WIB, lalu selesai pukul 16.00 WIB. Beliau tidak akan memberikan pekerjaan di atas pukul 15.30 WIB kecuali urgent. Bahkan Deputi Manajer Enjiniring & TI kala itu (Bapak Dinda Alamsyah) mengacungi jempol atas jam kerja atasan saya ini.

Kelebihan lainnya, atasan saya dengan senang hati memberikan cuti kepada bawahannya. Atasan saya sangat memaklumi segala jenis cuti yang diambil oleh bawahannya. Beliau pernah berkata bahwa pegawai memang harus mengambil cuti untuk melepaskan penat bekerja. Dengan mengambil cuti, kita dapat menyegarkan pikiran dan kembali bekerja dengan lebih semangat. Beliau hanya berpesan, “Pulang cuti harus siap kerja lagi ya, Win”.

Terkadang beliau juga membelikan kami makanan ringan untuk dinikmati bersama. Mulai dari makanan asin hingga manis, mulai dari pempek hingga donat. Kembali dari perjalanan dinas pun, beliau sering membawakan kami oleh-oleh.

Saya sempat tercengang dengan keramahan atasan saya pada anak-anak. Pernah saya terpaksa mengajak Yesha (anak saya) ke kantor. Tetapi atasan saya sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran Yesha. Beliau malah bercengkerama ramah dengan Yesha. Beliau meladeni percakapan Yesha dengan senang hati. Bahkan beliau ikut memberikan kado ulang tahun untuk Yesha.

Tidak hanya pandai menjalin hubungan dengan bawahannya, atasan saya juga berhubungan baik dengan Mitra Kerja PLN KITSBS. Beliau tidak pernah mempersulit Mitra Kerja. Beliau bahkan memberikan saran demi kelancaran pekerjaan yang dilakukan oleh Mitra Kerja. Namun bila Mitra Kerja terbukti melakukan kesalahan, beliau tidak akan berkompromi. Beliau akan memberlakukan hukuman sesuai prosedur yang berlaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline