PUISI: MENANTI USAI KARYA NADIA
Kutulis sebuah prosa sastra
Penuh frasa
mengisahkan dua insan
Yang tak lagi saling menyapa
Ketahuilah
Kita berdua begitu sempurna
perihal ketidaksamaan rasa
Sebelum kata "pergi" menjadi diksi
Yang paling kau cari
Kumohon,
Tak usah ucap kata permisi
Sungguh tak mengapa
Bahagialah dengan mimpimu sekarang,
Diriku yakin telah terbuang
Sementara kau bahagia
Namun tak bisa dipungkiri
Nyatanya,
Harapan masih saja
Selalu kulangitkan untukmu
Apakah terlalu naif
Jika berharap
Kisah kita
Tak akan menemukan kata sudah?