Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Tumbuhnya Dendam dan Amarah

Diperbarui: 15 Mei 2024   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumbuhnya Dendam dan Amarah

Di awal cerita
Tercipta kisah indah
Manis tuturmu buat kami tertipu

Memang benar semua kata mereka
Benar kami telah dibutakan keadaan
Tak hanya sekali kau khianati
Sudah cukup kami tak tahan lagi

Diam tak melawan
Diam hanya mendengarkan
Meski sakit tapi menahan amarah

Tuhan, apakah ini?

Habis pikir kami hadapi sifatnya
Berulang kami maafkan
Berulang kami diamkan kelakuannya

Satu-satunya kebanggaan kami
Dendam dan amarah mulai tumbuh di dalam jiwa

Kami tak tahu
Harus berbuat apa lagi

Apakah ini sebuah pertanda baik atau buruk?

Kisah yang telah tertulis di tempat ini
Akan terhapus untuk selamanya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline