Parepare - Di penghujung Rapat Paripurna tentang Persetujuan bersama antara Pemkot Parepare dan DPRD terkait Ranperda Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA) menjadi Perda, sempat memanas.
Wali Kota Parepare Taufan Pawe dan legislator Gerindra M Yusuf Lapanna sempat bersitegang.
Keduanya bahkan saling tunjuk menunjuk usai beradu mulut saat Yusuf Lapanna menanggapi jawaban Wali Kota atas pertanyaannya.
Hal itu dipicu saat intrupsi Yusuf Lapanna, beberapa pertanyaan dilontarkan Legislator Gerindra. Tiga poin penting yang ditanyakan kepada Wali Kota. Yang kemudian dijawab oleh Wali Kota.
Pertama terkait anak jalanan dan pengemis, kedua terkait rapat koordinasi yang tidak pernah dijadwalkan lagi, dan ketiga terkait penyerahan KUA PPAS yang belum dilaksanakan.
Wali Kota Parepare awalnya menjawab semua pertanyaan dari Yusuf Lapanna, demikian pertanyaan Kamaluddin Kadir terkait sewa langan PSM Makassar.
Wali Kota Parepare Taufan Pawe menyampaikan, terkhusus kepada Legislator Partai Gerindra Yusuf Lapanna terkait siapa yang bertanggung jawab anak jalanan.
"Pak Yusuf Lapanna, saudara saya lihat banyak berasumsi. Kita harus berbicara faktual. Terkait siapa yang bertanggungjawab, terkait hak-hak perlindungan anak," katanya.
"Maafkan saya, saudara Yusuf Lapanna, saya ingin sekali mengatakan bahwa marilah kita melihat permasalahan ini secara faktual. Saya yakin sekali anggota dewan melahirkan Perda KLA ini dengan pendekatan filosofis dan sosiologis, Pasti. Ini kota, kalau kota itu variabel urbanisasi itu banyak," ucapnya.
Selanjutnya Taufan Pawe menjelaskan tentang rapat koordinasi, dirinya mengakui bahwa itulah kelemahan eksekutif.