Lihat ke Halaman Asli

365 Hari Telah Berlalu

Diperbarui: 2 Januari 2022   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


Malam ini, menjadi akhir perjalanan dalam 365 hari atau setahun lamanya menjajaki kaki di bumi ini. Telah banyak tempat di jejaki namun masih banyak rencana dan impian yang masih tidak tercapai. Impian tahun kemarin hanya beberapa saja yang tercapai hingga detik ini.

Rencana yang tak terduga datang silih berganti yang menguras habis waktu yang tidak ada dalam perencanaan yang telah dibuat di awal tahun 2021 yang lalu. Bulan Januari hingga akhir Desember ini hanya jejak-jejak yang bertebaran kesana-kemari tanpa arah yang jelas.

Keseimbangan yang tak ada untuk memanimalisir perombakan besar-besaran dalam hidup setahun ini. Bukannya aku tidak bersyukur, namun kita hanya sebagai manusia pantas untuk berintropeksi diri jelang pergantian tahun baru. Kenapa harus intropeksi diri yang diutamakan sebelum melangkah ke Januri 2022? Hal inilah, salah satu bagian dari setiap hembusan nafas yang terus berhembus. Tak boleh terlepas dalam setiap melangkah kedepan.

Januari hingga Desember ini, hanya melangkah tanpa arah. Kenapa? Yah... beginilah hidupku berkeinginan kekanan namun rejeki maunya kekiri. Mau tak mau harus dijalani sesuai alur cerita yang hadir. Jangan sampai kita melawan rejeki yang diterima dan malah membuat kita semakin kehilangan arah.

Tulisan ini, tidak ada nilainya dengan kehidupanku secara personal ataupun kehidupan netizen yang mungkin lebih indah selama 365 hari ini. Hari kemarin jelas sudah berlalu namun masih banyak pelajaran berharga di masa lalu untuk dijadikan pijakan hari esok di tahun 2022.

Terkadang kita berpikir, masa lalu tidak ada maknanya hari ini dan semakin parahnya tidak ingin menengoknya lagi. Memang banyak suka dan duka yang hadir, tapi itu tidak mengurangi hadirnya nilai positif yang telah terjadi.

Detik-detik terakhir #tahun2021 ini, tidak terlalu banyak impian dan rencana kedepannya. Hanya ada satu paling pokok yang harus saya jalani dan tentukan arahnya, yakni persoalan "keseimbangan" hidup.

"Keseimbangan" hidup perlu hadir disetiap langkah kedepan, karena masa lalu, hari ini dan masa akan datang saling bersinambungan tidak boleh putus.

Keseimbangan dari tahun ke tahun tentunya bersinambungan tergantung dari menyikapi untuk menyeimbangkannya dalam hidup. Maka dari itu, saya ingin bergerak dari hal kecil kembali sebelum melakukan hal-hal yang besar karena menurutku, hal kecil inilah yang akan menghadirkan kata "luar biasa" dalam hidup.

Terima kasih telah memberi dukungan, doa dan bantuan selama tahun 2021. Aku tak ingin berkata tahun depan impian kita akan tercapai lebih mudah, namun yang perlu dipersiapkan mental dan pengalaman.

Arah ini yang kita akan tuju kedepan, harus terkadang berkelok untuk kelihatan indah. Namun lebih indah kita melukisnya dalam bentuk seni. Salah satunya dalam bentuk tulisan yang kita sebar di media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline