Lihat ke Halaman Asli

Jeritan Hati

Diperbarui: 27 Januari 2021   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hipwee

Awalnya Temu Tatap
Temu Sapa
Temu Senyum

Tanya mulai hadir
Jawabmu hadirkan secercah cahaya
Rasa mulailah muncul

Namun..
Ragaku seakan menolak
Diam mengiringi waktu
Duduk berdua di meja kopi

Rasa ini
Hadirkan ragu dan bimbang
Bertengger didada
Tanda tanya kembali hadir

Melangkahlah sejauh mungkin
Mungkin itu mampu jawab tanyaku
Prihal rasa tak mampu terhenti

Pesan rindu
Telah terkirim
kutitipkan pada rintikan hujan
Dan tiap bait puisiku

Pesanku...
Apakah kamu membacanya?
Ataukah hanya ceklis dua saja
atau malah meneggelamkannya
Dikolom chatmu

Pelan-pelan
Ku menatap senja
Sembari mencari-cari namamu
Di langit malam

Mungkin saja
Kamu diujung lorong
Telah menanti diriku
Kata pasti dari hatiku

Akhirnya...
Kita berdua memilih
Jalan masing-masing
Disaat diam iringi langkah

Bahagialah...
Di penghujung waktu
Kita akan kembali bersua
Nikmati kopi bersama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline