Aku terpaku di tengah kerumunan
Mata tak berkedip ingin terus memandang
Sepasang pengantin berjalan beriringan
Disambut muda-mudi dengan tarian Persembahan
Baju kurung panjang bersulam benang keemasan
Bertingkat-tingkat suntingdimahkotakan
Tujuh untai melati dalam rangkaian hiasan
Semburai wanginya merebak tajam
Mengantar hingga ke pelaminan
Raja dan ratu sehari disanjung-sanjung
Gelar adat diagungkan
Nasehat dijunjung tinggi
Bahtera hidup siap diarungi
Elok nian pengantin Padang
Amboi, aku tersihir pesonanya
Indah rupa, indah perangainya
Antologi Puisi Epitaf Arau (hal. 100)