Lihat ke Halaman Asli

Gara-gara Nusantara Sehat, Aku Harus Mengalami Hal Ini

Diperbarui: 16 April 2019   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Hari itu. Seakan tanah Papua membara. Disudut kelopak mata lelaki itu membasah. Ia seakan menentang. Usianya masih begitu belia, 16 tahun.

Ia menatapku begitu kuat. "Pak Ryan. Sejak hari itu, saya menjadi saksi buat diri sendiri. Saya hibahkan seluruh hidup saya untuk-Nya. Ungkapnya!"

Kau tahu? Seolah-olah detak jantungku berhenti seketika. Ada apa dengan remaja ini? Kalimat yang begitu kuat, bahkan para tua renta yang seakan sedang bergandengan dengan ajalnya pun belum tentu mampu mengatakan hal yang sama.

Tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Allah mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada sesuatu yang basah atau kering melainkan semua tertulis dalam kibab yang nyata (lauh mahfudz) Qs 6 : 59 

AKU TAK INGIN KE KALIMANTAN

Pernahkah anda saat itu mengatakan, aku tak ingin ke daerah ini, itu dan disana? Pernahkah anda merasa seakan-akan sesuatu yang buruk terjadi pada anda karena situasi justru menghantarkan anda pada sesuatu yang anda tak suka? Atau lebih realnya anda merasa setelah dipenempatan, anda ditempatkan ditempat yang salah?

Jika Iya, anda harus tahu bahwa anda tidak sendirian. Sama sekali tidak! Kesempatan ini, aku ceritakan kisah dari seorang Rizal (Leader Puskesmas serawai, Kalimantan Barat, Batch 6).

Tatkala Kalimantan adalah momok yang menakutkan dalam benaknya. Lekat dengan konflik berdarah, sangat tertinggal dan jauh dari peradaban. Tatkala semua itu menguat dalam jiwanya, justru Nusantara Sehat membawanya kesana. Dead meat,katanya!

Ketakutan mengunci kuat dalam dirinya. Segala langkahnya menjadi tak nyaman. Anda tahu apa yang terjadi? justru ia menemukan banyak hal disana. Justru kalimantan mengajarkan ia makna hidup, makna cinta, makna melayani, makna berjuang, makna spiritualitas, makna keberagaman. Aku yakin, anda pun menemukan hal yang sama dipenempatan anda sekarang.

Justru disana dia juga disegani dan dihormati layaknya sang Nomor satu ditanah borneo, yang tak pernah ia temukan sebelumnya. Dan kini, sulit dilepas daerah karena kesuksesannya dengan tim. Ia hampir menjadi korban dari kekuatan-kekuatan pikiran negatifnya, yang hampir membuat ia menjadi pribadi yang tak berdaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline