Sebagai ibu kota provinsi di Kalimantan Barat, kota ini menampilkan realitas sosial begitu unik, tetapi masih ada tantangan terkait kesenjangan sosial dan ekonomi yang dihadapi sebagian warganya. Dalam menelusuri dinamika kehidupan keluarga penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Pontianak Barat, tersedia kesempatan untuk mendalami lebih lanjut dampak yang ditimbulkan oleh bantuan sosial tersebut terhadap berbagai aspek kehidupan keluarga secara menyeluruh. Ibu Ratna Sari merupakan salah satu warga penerima bantuan sosial yang ada di Desa Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat.
Ibu Ratna Sari saat ini berusia 32 tahun, menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga, sementara suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas. Ibu Ratna Sari hanya memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Keluarga Ibu Ratna Sari terdiri dari 6 orang anggota keluarga, sudah termasuk suami dan empat orang anaknya. tiga orang anak dari Ibu Ratna Sari sedang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan satu orang anaknya belum sekolah. Saat ini, Ibu Ratna Sari tengah mengandung anak kelima dan sudah memasuki usia kandungan 9 bulan.
Pendapatan keluarga Ibu Ratna Sari berada dalam kisaran sekitar Rp 900.000,- per minggu, namun dapat bervariasi tergantung pada keberadaan pekerjaan suaminya sebagai buruh harian lepas. Pendapatan tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, tagihan listrik, kebutuhan rumah tangga serta persiapan kelahiran anak kelima.
Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka mengalokasikan dana untuk membeli bahan makanan, uang jajan anak sekolah, dan susu ibu hamil untuk Ibu Ratna Sari yang tengah mengandung. Keluarga Ibu Ratna Sari makan sebanyak 2-3 kali sehari. Ibu Ratna Sari rutin untuk memasak di rumahnya dikarenkan jika membeli makanan di luar akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak.
Tempat tinggal keluarga Ibu Ratna Sari merupakan rumah milik orang tuanya sendiri. Rumahnya memiliki lebar 6 meter dan panjang 15 meter, dengan dinding tembok, atap seng, dan lantai keramik. Terdapat 8 ruangan di rumah tersebut, termasuk ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan 5 kamar tidur.
Sumber air minum mereka berasal dari air hujan yang disimpan dalam dua tempayan yang ada dirumah Ibu Ratna Sari. Untuk mandi dan mencuci, mereka menggunakan air kolam di depan rumah dikarenakan di rumah Ibu Ratna Sari tidak tersambung saluran air bersih dari PDAM. Rumah ini juga dilengkapi dengan dua kamar mandi yang dilengkapi dengan septic tank.
Peralatan masak yang digunakan oleh keluarga Ibu Ratna Sari adalah kompor gas, sedangkan pencahayaan rumah menggunakan penerangan lampu listrik. Untuk kebutuhan kesehatan, keluarga Ibu Ratna Sari memilih berobat di puskesmas terdekat, namun keluarga Ibu Ratna Sari tidak memiliki kartu BPJS, sehingga keluarga ini harus mengeluarkan biaya sendiri jika terdapat anggota keluarga yang sakit.
Di rumah Ibu Ratna Sari, tersedia daya listrik sebesar 900 watt. Satu-satunya kendaraan yang dimiliki keluarga ini adalah sepeda motor milik suami Ibu Ratna Sari, yaitu sebuah Honda Beat yang dibeli pada tahun 2020. Keluarga Ibu Ratna Sari memiliki beberapa perangkat elektronik seperti TV, kulkas, kipas angin, AC, blender, rice cooker, handphone, dan mesin cuci. Namun, mereka tidak memiliki aset pertanian seperti sawah ataupun ladang.