Lihat ke Halaman Asli

Sepi

Diperbarui: 21 Oktober 2017   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semilir angin mengusik kehampaan hati

Dinginnya malam getarkan sepi di hati

Percikan hujan raungi sedih di hati

Mimpi dalam lelap datangkan gundah di hati

Hidup ini kadang terasa amat sepi

Di atas fakta bahwa ratusan orang hadir disisi

Mengapa jiwa ini memilih bayangmu yang selalu pergi

Singgah semenit dalam indahnya sebuah mimpi

Pergimu ku ikhlaskan dalam cakapku

Tapi hati ini tak kunjung membuka pintu tuk bebaskanmu

Engkau bukanlah ilusi dalam bayang-bayang semu

Tapi engkau hanyalah masa lalu yang lupakanmu aku butuh waktu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline