Lihat ke Halaman Asli

Hisyam Rizqi

mahasiswa universitas trunojoyo

kasus KDRT di kota Malang: Krisis etika dalam Hubungan Keluarga

Diperbarui: 22 Desember 2024   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi salah satu permasalahan serius di Kota Malang. Laporan terbaru menunjukkan peningkatan signifikan jumlah kasus KDRT yang tidak hanya merusak keharmonisan keluarga tetapi juga memicu tingginya angka perceraian. Fenomena ini mencerminkan pelanggaran etika dan tanggung jawab dalam hubungan keluarga.

KDRT bukan sekadar tindakan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan emosional, verbal, dan ekonomi. Akibatnya:

Trauma Psikologis: Korban, terutama perempuan dan anak-anak, mengalami dampak jangka panjang yang memengaruhi kesehatan mental mereka.

Pecahnya Hubungan: Kekerasan menjadi penyebab utama kehancuran rumah tangga dan perceraian.

Pengaruh Sosial: Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan KDRT berisiko meniru pola perilaku yang sama di masa depan.

Sebagai institusi sosial, keluarga seharusnya menjadi tempat perlindungan dan kasih sayang. KDRT melanggar prinsip moral dasar seperti:

Hormati Sesama: Setiap anggota keluarga berhak diperlakukan dengan hormat dan tanpa kekerasan.

Tanggung Jawab Orang Tua: KDRT mencederai tanggung jawab untuk memberikan contoh perilaku yang baik bagi anak-anak.

Untuk menekan angka KDRT, diperlukan langkah-langkah berikut:

Edukasi dan Kesadaran: Memberikan pemahaman tentang bahaya KDRT dan pentingnya membangun hubungan yang sehat.

Penegakan Hukum: Memberikan perlindungan hukum yang tegas bagi korban dan sanksi berat bagi pelaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline