Lihat ke Halaman Asli

Memahami dan Memaknai Samudera Tombo Ati (Hermeneutika Sosial)

Diperbarui: 8 Juni 2022   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(Moco Qur'an Lan Maknane dan Wong Kang Sholeh Kumpulono)

Tombo ati iku limo perkarane

Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane

Kaping pindo, sholat wengi lakonono

Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe

Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe

Salah sawijine sopo biso ngelakoni

Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

Syair tombo ati yang sejak kecil sering kita dengar ditelinga kita memiliki banyak versi tentang sejarahnya. Versi pertama dan yang paling masyhur, Tombo Ati merupakan lagu rakyat yang dibuat oleh Sunan Bonang. 

Menurut cerita sejarah Sunan Bonang, yang hidup sekitar abad ke 16, lagu Tombo Ati ini merupakan lagu popular di pesantren dan dikalangan rakyat, selain karena mudah didendangkan juga mudah dalam menghapalkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline