Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Sejarah B

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Puri Agung Kerambitan sebagai Wisata Seni dan Budaya Sekaligus Sumber Belajar Sejarah

Diperbarui: 19 Juni 2024   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HaIaman depan Puri Agung Kerambitan. Sumber: dokumen pribadi

Bali telah menorehkan reputasi yang tak terbantahkan sebagai salah satu destinasi budaya yang terkemuka di Indonesia dan bahkan seluruh dunia. Setiap sudut tanah Bali menyajikan budaya dan keindahan alam yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satunya ialah Puri Agung Kerambitan. Puri Agung Kerambitan tidak hanya menawarkan destinasi wisata seni dan budaya namun, juga menawarkan sumber sejarah bagi sejarawan.

Puri Agung Kerambitan yang berlokasi di Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali merupakan puri yang menyimpan banyak cerita dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap sudut dari puri ini menawarkan sekilas pandang ke masa lalu yang mengungkapkan bagaimana kehidupan Kerajaan Tabanan yang berlangsung pada saat itu. 

Sejarah dan Perkembangan Puri

Puri Agung Kerambitan pada awalnya merupakan hadiah yang diberikan oleh Raja Tabanan. Raja Tabanan menganugrahkan sebuah puri namun, dengan satu syarat. Syaratnya yaitu puri tersebut harus dibangun di daerah yang mengeluarkan asap. "Setelah raja Tabanan mencari, beliau akhirnya menemukan asap yang muncul dari tanah dan dikelilingi pohon karra yang pada saat itu sedang musimnya, dari itulah nama kerambitan diambil, karra yang berarti pohon dan enbitan yang berarti musim" kata Anak Agung Made Adnya di Kabupaten Tabanan, Senin (26/2).

Dalam wawancara, Ngurah Made Adnya Praba mengatakan bahwa peninggalan dari kerajaan Tabanan Bali ini didirikan pada tahun 1650 oleh Raja Dalem Wirakerti dan mulai terbuka untuk pariwisata pada tahun 1980 yaitu pada masa pemerintahan mendiang Tabanan Alm. AA. Ngurah Anom Mayun. Beliau juga mengatakan bahwa Puri Agung Kerambitan sejajar dengan Mataram Islam (Demak) yang berdiri pada abad ke-17 dimana terjadi cikal bakal dari tanah jawa (Majapahit) jika ditarik dari garis keturunan kakek neneknya yaitu Ken Arok dan Ken Dedes.

Suasana Puri Agung Kerambitan

Saat memasuki puri, pengunjung akan disambut oleh "Gapura Candi Bentar," yang berbentuk seperti dua telapak tangan yang menyatu, seolah mengucapkan selamat datang. Di area halaman gapura, terdapat patung dwarapalla yang berfungsi menjaga dan menyeleksi setiap orang yang akan masuk ke dalam bangunan tersebut. Selain itu pengunjung akan disambut oleh salah satu keturunan yang menghuni puri tersebut dengan salam khas Bali yaitu Om Swastiastu.

Tempat kesenian di Puri Agung Kerambitan. Sumber: dokumen pribadi

Puri Agung Kerambitan memiliki 7 lokasi utama didalamnya, yaitu saren agung, pamerajan agung, cangkem kodok, ancak saji, jaba tandek, tandakan dan pawongan. Di ancak saji puri sering mengadakan pertunjukkan seni tari dan seni tabuh untuk menjamu para tamu kerajaaan (Tugu Hadi Iswara, 2019).

Selain Ancak Saji, Puri Agung ini juga memiliki tempat yang Bernama Tapak Sirih, sebuah tempat yang dipergunakan sebagai pusat kegiatan spiritual seperti upacara tradisional. "Dengan Istana Tapak Sirih itulah mata airnya bergema menyambut tamu agung di Bali yang membutuhkan budaya dan seni" kata Anak Agung Made Adnya di Kabupaten Tabanan, Senin (26/2).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline